Kutipan terkenal itu adalah milik ilmuwan Thomas Alva Edison.
Ungkapan itu semakin terbukti dan ternyata ilmuwan-ilmuwan hebat itu muncul bukan karena sekedar JENIUS namun JERIH PAYAH, KERJA KERAS, KERJA ISTIQIMAH dan KERJA IKHLAS.
Indonesia memerlukan paling tidak 10,000 orang yang memiliki keahlian “advance In science and technology” sebagai persyaratan dasar sebuah bangsa untuk mengembangkan diri sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia. Sekarang ini baru sekitar 100 orang yang tercatat memiliki keahlian dibidang itu, padahal berdasarkan uji statistik rata rata terdapat seorang genius diantara setiap 10.000 orang di dunia. Karena Indonesia berpenduduk 230 juta secara teoritis paling tidak seharusnya terdapat 230,000 orang jenius di Indonesia! Sebuah potensi besar untuk menemukan para ahli di bidang “Advance Science and Technology”.
Kejeniusan seseorang diukur tingkat IQ-nya yang minimal 140, dan tidak mempunyai korelasi dengan standard gizi yang dikonsumsi sehari-hari. Jenius adalah sebuah bakat alam yang ada sejak dilahirkan. Masalahnya adalah sebagian terbesar anak-anak jenius ini tidak diolah, dilatih dan dididik secara proper. Jenius hanyalah potensi dasar.
2. Jumlah siswa per kelas 30 orang. Hanya dibuka 1 kelas.
3. Siswa dipilih yang mempunyai bakat dasar yang kuat/jenius (test IQ hanya menguji kemampuan bakat bawaan saja).
a. Fisika, Matematika, Kimia, Biologi level perguruan tinggi tahun pertama.
b. Musik : Piano/biola pengetahuan dasar (fokus pada musik-musik klasik yang membangkitkan kreatifitas), mengenal berbagai musik tradisional.
b. Bahasa Inggris (fokus pada presentasi dan debat bahasa Inggris, membuat proposal riset).
c. Sejarah Indonesia/sejarah dunia
d. Bahasa Asing (optional): Mandarin, Jepang, Perancis, Korea atau Jerman.
e. Music – kreativitas mencipta lagu
f. How things work
g. Banyak membaca buku-buku awam
h. Mathematica, Matlab
Matapelajaran olahraga danAgama diberikan pada hari sabtu.. Komputer (internet, programming secara umum) diberikan melalui tugas-tugas sekolah.
Minggu dan hari besar: libur
Dosen pengajar
· Untuk bidang-bidang Sains (Fisika, Kimia, Biologi) dan Matematika akan diberikan oleh para dosen yang bermutu dari berbagai perguruan tinggi. Para pengajar minimal S2.
· Bidang-bidang lain diajarkan oleh para ahlinya.
Lulusannya
a. Semua lulusannya akan diusahakan dapat melanjutkan studi ke luar negeri (kerjasama dengan negara-negara seperti Jerman, USA, Jepang, Perancis, Inggris, Korea). Beasiswa masih terus dicarikan (tetapi tidak bisa dijanjikan sekarang).
b. Lulus S1 pada point a, seluruh siswa diharapkanmelanjutkan ke program S2/S3
c. Lulus program S2/S3 mereka harus ambil postdoctoral dilanjutkan menjadi expert dalam bidangnya masing-masing.
d. Selesai program a-c, mereka yang ingin karir dengan memakai fasilitas di luar negeri diperbolehkan tinggal di luar negeri asal tidak boleh ganti warganegara. Diharapkan mereka dapat menarik mahasiswa lain dari Indonesia untuk riset dengan grant yang diperolehnya.
e. Para lulusan ini harus siap untuk kembali ke Indonesia ketika negara membutuhkan tenaga mereka untuk melakukan penelitian (tentu negara akan memberikan kompensasi yang kompetitif).
Kelas Super yang ada sekarang di SMAN 3 jakarta
dan
Briliant Class BPK Penabur Jakarta.
Kelas Super ini sayangnya masih belum berjalan seperti yang diharapkan. Kendala utama adalah dana (pelajar yang belajar di kelas Super ini tidak dikenakan biaya dan diharapkan ada asramanya). Untuk kelas Super DKI, BMW mensupport pengajarnya. Asrama belum ada sehingga pembelajaran belum maksimal.
Untuk Briliant Class belum ada komitmen kontinuitas dari para sponsor.
Bagi daerah atau organisasi (sosial, agama, pendidikan) apapun yang ingin membuat kelas super atau sejenisnya silahkan kontak langsung kekelassuper@yahoo.com
Kita harapkan kedepannya dengan adanya sponsor yang komit maka kelas super ini dapat dilaksanakan dengan baik sehingga bibit-bibit unggul dari setiap pelosok Indonesia dapat dimaksimalkan.
Catatan: Dalam kelas Super atau Brilliant Class,
Prof. Yohanes Surya (Surya Institute) hanya bertanggung jawab dalam kurikulum sains
(Fisika, Matematika Biologi) dan matematika. Untuk bidang lain (misi diluar sains/matematika, agama, bahasa, olahraga dsb) merupakan hak dan kewajiban sekolah/organisasi yang bersangkutan (tidak ada hubungannya dengan Prof.Yohanes Surya/Surya Institute).
Kelas Super Website:
http://www.bpkpenabur.or.id/id/id/featured/brilliant
Beberapa artikel tentang kelas super di berbagai media:
http://www.menkokesra.go.id/content/view/3067/100
Pernahkah kita menyadari bahwa seorang tukang parkir yang berdiri di samping sebuah mobil Mercy S700, adalah jauh lebih mengagumkan dan luar biasa dibandingkan dengan mobil tersebut. Sang tukang parkir adalah ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa, sedangkan mobil mewah adalah ciptaan manusia; tetapi kita justru lebih mengagumi mobil tersebut dibandingkan seorang manusia yang tercipta dalam kesempurnaan ilahi.
1. Kesadaran diri, yaitu kemampuan untuk berpikir tentang proses berpikir kita sendiri. Ini yang menjadi alasan mengapa manusia memiliki kekuasaan atas semua benda di dunia ini dan mengapa manusia dapat membuat kemajuan penting dari generasi ke generasi.
2. Imajinasi, yaitu kemampuan untuk mencipta di dalam benak kita di luar realitas kita saat ini.
3. Suara hati, yaitu kesadaran batin yang dalam tentang yang benar dan yang salah, tentang prinsip-prinsip yang mengatur perilaku kita, dan pengertian tentang tingkat di mana pikiran dan tindakan kita selaras dengan prinsip-prinsip tersebut.
Dengan keempat anugerah Ilahi tersebut berarti sesungguhnya kapasitas manusia tidak terbatas. Hal ini karena kita memiliki semua hal yang diperlukan untuk mencipta (imajinasi) berdasarkan tuntunan atau panduan suara hati yang mewujud atas kesadaran diri dan terdorong oleh kehendak bebas dalam diri kita.
Kalau kita perhatikan sekeliling kita, semua benda ciptaan manusia, tidak ada satu pun yang tercipta tanpa terlebih dulu melalui proses imajinasi dan upaya yang tidak kenal lelah untuk mewujudkannya (kehendak bebas) dan berdasarkan tuntunan intuisi, ilham atau inspirasi. Artinya setiap kita juga memiliki kemampuan unik tersebut untuk mencipta dan mewujudkan setiap imajinasi atau gambaran mental yang ada dalam pikiran kita menjadi realitas fisik atau kenyataan.
Analogi Gunung Es dan Kekuatan Tersembunyi Kita
David J. Schwartz dalam bukunya The Magic of Thinking Big mengemukakan empat alasan atau dalih mengapa banyak orang tidak mencapai impian atau kesuksesan. Dalih tersebut antara lain adalah dalih kesehatan, dalih usia, dalih intelegensi dan dalih nasib. Ke empat hal itulah yang sering digunakan manusia untuk meyakinkan dirinya bahwa kesuksesan dan kehidupan yang luar biasa adalah bukan untuknya. Kita adalah sebatas pikiran kita. Pernyataan ini sangat tepat untuk menunjukkan bahwa apa pun jadinya kita, apa pun yang kita miliki semuanya tergantung dari apa yang kita pikirkan dan kita yakini.
1. Kekuatan Impian (The Power of Dreams)
2. Kekuatan dari Fokus (The Power of Focus)
3. Kekuatan Disiplin Diri (The Power of Self Discipline)
4. Kekuatan Perjuangan (The Power of Survival)
5. Kekuatan Pembelajaran (The Power of Learning)
6. Kekuatan Pikiran (The Power of Mind)
Semua dari kita berhak dan memiliki kekuatan untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupannya. Semuanya ini adalah produk dari pilihan sadar kita, berdasarkan keyakinan kita, dan bukan dari produk kondisi keberadaan kita di masa lalu dan saat ini. Sebagaimana dikatakan oleh Jack Canfield dalam bukunya The Power of Focus, bahwa kehidupan tidak terjadi begitu saja kepada kita. Kehidupan adalah serangkaian pilihan dan bagaimana kita merespons setiap situasi yang terjadi pada kita.
Source: by schyzoprenicster
Di Tulis Ulang Oleh:
Arip Nurahma
Pendidikan Fisika, FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia
&
Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, Cambridge. USA.
Terima Kasih, Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar