Kamis, 17 Februari 2011

Himpunan Saintis Kota Banjar

Himpunan Ilmuwan Kota Banjar

(The Innovator, Researcher and Developer)
"Semoga mahasiswa dalam bidang sains dan teknologi dapat mengambil inisiatif mengangkat martabat intelektual sains muslim terutamanya di negara kita ini sebagai suatu usaha yang berkesinambungan berdasarkan keprofesionalan pengajian kita"


Ilmuwan ialah orang yang bekerja dan mendalami dengan tekun dan sungguh-sungguh dalam bidang ilmu pengetahuan.

http://ulum-ulama.blogspot.com/

Belajar Kepada Lebah madu

Manfaat madu

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”
[An-Nahl:68-69]

http://netsains.com/

Tentang Kami

“Negara miskin dan berkembang membutuhkan dukungan besar sains dan teknologi jika mereka ingin bersaing dengan negara kaya”

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam Konferensi Pengambangan dan Perdagangan (UN Conference on Trade and Development)

Indonesia tertinggal dalam hal sains dan teknologi. Apa benar? Padahal banyak orang Indonesia yang “langganan” menjadi juara di kancah internasional. Banyak temuan gemilang ilmuwan kita yang tertumpuk begitu saja di lemari. Apa pasal? Di sinilah terjadi kesenjangan antara mereka yang punya banyak ilmu dengan publik yang justru alergi ilmu.

Membuat sains dan teknologi menjadi menarik. Itulah yang coba kami lakukan di sini. Bukan hanya berita sains dan teknologi, melainkan juga artikel yang ditulis oleh member, itulah konten Netsains.

Siapa saja dapat bergabung menjadi Netsainers, mengirimkan tulisannya, biodata singkat dan foto diri. Tulisan dapat berupa artikel, esai, informasi even acara atau kegiatan, resensi buku, tentu saja ada kaitannya dengan sains dan teknologi. Bidang ini cukup luas cakupannya, bahkan ilmu non eksak seperti sosial pun masih masuk kategori sains. Jadi Netsains tidak tertutup bagi artikel kajian sosial, komunikasi, jurnalistik, dan sebagainya.

Netsains diharap mampu menjadi mediasi antara kalangan akademisi, publik, ilmuwan dan industri yang pada dasarnya sama-sama membutuhkan informasi sains dan teknologi. Dari sisi edukasi, Netsains ingin menjadi media sains dan teknologi bagi publik, sehingga mereka tidak lagi alergi terhadap bidang itu.

Media massa tak pernah lelah mengangkat isu-isu sains dan teknologi. Namun tetap dibutuhkan media khusus yang menjembatani antara publik, ilmuwan, pelajar, mahasiswa, pemerintah, juga industri. Ke arah itulah Netsains melangkah.


MARI KITA MENGENAL ILMUWAN MUSLIM

Agus Priyatmono,S.Pd *)

Kita kemungkinan sedikit sekali yang tahu bahwa sumbangan modernisasi dunia dan barat yang berawal pada masa renaisans serta revolusi industri di Eropa dikarenakan sumbangan peradaban dari kaum muslimin. Bukan berarti untuk berbangga atau bernostalgia terhadap kejayaan kaum muslimin pada masa keemasan perkembangan ilmu dan budaya. Hal ini tidak lepas dari penggalian ilmu yang bersumber dari penjiwaan terhadap Al Qur'an yang dilakukan oleh para pendahulu umat muslim ketika itu.
Berbeda dengan sekarang dimana umat Islam dianggap sebagai penyumbang kemunduran peradaban dunia, identik dengan kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan sumber daya manusia. Walau demikian ada baiknya sebagai awal pengenalan tokoh ilmuwan muslim yang memberikan sumbangan terhadap peradaban dunia seperti dipaparkan berikut di bawah. Harapannya agar termotivasi untuk merubah diri dan bersegera untuk bangkit dari tidur dan mimpi serta mengubah kesalah pahaman terhadap penyumbang peradaban dunia selama ini.

1. Salman Al Farisi; pembuat strategi perang kanal, meriam pelontar/tank.

2. Miqdad bin Amru; pelopor pembuat pasukan kalveleri/berkuda modern pertama.

3. Al Nadim (wafat thn 990, abad ke 10); pelopor pembuat katalog/ensiklopedi kebudayaan pertama.

4. Ma'mun Ar Rasyid (thn 815, abad 9); pelopor pendiri perpustakaan umum pertama di dunia yang dikenal dengan Darul Hikmah di Baghdad.

5. Nizam Al Mulk (thn 1067); pelopor pendiri universitas modern pertama di dunia yang dikenal dengan Nizamiyyah (ditiru sistemnya oleh Oxford Univ. Inggris).

6. Al Ghazali (wafat thn 1111); pelopor pembuat klasifikasi fungsi sosial pengetahuan yang dalam perkembangannya mengarah timbulnya berbagai jenis referensi dan karya bibliografi, ahli ilmu kalam, ahli tasawuf.

7. Al Khindi (wafat thn 866); ahli/ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.

8. Al Farabi (wafat thn 950); ahli musik dan filsafat Yunani, (salah satu karya besarnya dijiplak bebas oleh Thomas Aquinas).

9. Ibnu Sina (wafat thn 1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena; ilmuwan ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC, Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.

10. Ibnu Rusydi (wafat thn 1198) dikenal oleh barat dengan nama Averusy; ahli fisika, ahli bahasa, ahli filsafat Yunani kuno.

11. Fakhruddin Razi (wafat thn 1290); ahli matematika, ahli fisika, tabib/dokter, filosof, penulis ensiklopedia ilmu pengetahuan modern.

12. Ibnu Khaldun (wafat thn 1406); sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan sosiologi.

13. Ibnu Thufail (wafat thn 1185); dokter, filosof, penulis novel filsafat paling awal Risalah Hayy Ibn Yaqzan kemudian dijiplak habis-habisan oleh Defoe dengan judul barunya Robinson Crusoe

14. Ibnu Al Muqaffa (wafat thn 757); pengarang kitab Al Hayawan atau kitab tentang Binatang/ Ensiklopedia tentang Hewan.

15. Ikhwan Ash Shafa (983); pembuat serial pertama dan ensiklopedi pertama (bukanlah Marshall Cavendish seperti yang diakui sekarang).

16. Al Khwarizmi (w.thn 850); menemukan logaritma (berasal dari nama Al Khwarizmi) dan aljabar (Al Jabr), ilmu bumi dengan menyatakan bumi itu bulat sebelum Galileo dengan bukunya Kitab Surah al Ardh.

17. Abu Wafa' (w.thn 997); mengembangan ilmu Trigonometri dan Geometri bola serta penemu table Sinus dan Tangen, juga penemu variasi dalam gerakan bulan.

18. Umar Khayyam (w.thn 1123); memecahkan persamaan pangkat tiga dan empat melalui kerucut-kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika modern, penyair.

19. Al Battani (w.thn 929); ahli astronom terbesar Islam, mengetahui jarak bumi – matahari, alat ukur gata gravitasi, alat ukur garis lintang dan busur bumi pada globe dengan ketelitian sampai 3 desimal, menerangkan bahwa bumi berputar pada porosnya, mengukur keliling bumi. ( jauh sebelum Galileo), table astronomi, orbit planet-planet.

20. Ibnu Al Haytsam (w.thn 1039);Â pelopor di bidang optik dengan kamus optiknya (Kitab Al Manazhir) jauh sebelum Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Keppler, dan Newton, penemu hukum pemantulan dan pembiasan cahaya (jauh sebelum Snellius), penemu alat ukur ketinggian bintang kutub, menerangkan pertambahan ukuran bintang-bintang dekat zenit.

21. Al Tusi (w.thn 1274); Astronom kawakan dari Damaskus yang melakukan penelitian tentang gerakan planet-planet, membuat model planet (planetarium) jauh sebelum Copernicus.

22. Tsabit bin Qurrah (w.thn 901); penemu teori tentang getaran/trepidasi.

23. Jabir Ibnu Hayyan (w.thn 813); ahli kimia dengan berbagai eksperimennya, penemu sejumlah perlengkapan alat laboraturium modern, system penyulingan air, identifikasi alkali, asam, garam, mengolah asam sulfur, soda api, asam nitrihidrokhlorik pelarut logam dan air raksa (jauh sebelum Mary Mercurie), pembuat campuran komplek untuk cat.

24. Abu Bakar Ar Razi (w.thn 935); membagi zat kimia ke dalam kategori mineral, nabati dan hewani (klasifikasi zat kimia) jauh sebelum Dalton, pembagian fungsi tubuh manusia berdasarkan reaksi kimia komplek.

25. Al Majriti (w.thn 1007); membuktikan hukum ketetapan massa (900 tahun sebelum Lavoisier)

26. Al Jahiz (w.thn 869); menulis penelitian tentang ilmu hewan (zoology) pertama kali.

27. Kamaluddin Ad Damiri (w.thn1450); mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan hewan.

28. Abu Bakar Al Baytar (w.thn 1340); pengarang buku tentang kedokteran hewan yang pertama.

29. Al Khazini (1121); ahli kontruksi, pengarang buku tentang teknik pengukuran (geodesi) dan kontruksi keseimbangan, kaidah mekanis, hidrostatika, fisika, teori zat padat, sifat-sifat pengungkit/tuas, teori gaya gravitasi (jauh 900 thn dari Newton)

30. Al Farghani (w.thn 870); pengarang buku tentang pergerakkan benda-benda langit dan ilmu astronomi dan dipakai oleh Dante jauh kemudian.

31. Al Razi (abad ke8); pengarang kitab Sirr Al Asrar (rahasianya rahasia) tentang penyulingan minyak mentah, pembuatan ekstrak parfum/minyak wangi (sekarang Perancis yang terkenal), ekstrak tanaman untuk keperluan obat, pembuatan sabun, kaca warna-warni, keramik, tinta, bahan celup kain, ekstrak minyak dan lemak, zat warna, bahan-bahan dari kulit, Mengembangkan penelitian tentang penyakit wanita dan kebidanan, penyakit keturunan, penyakit mata, penyakit campak dan cacar.

32. Banu Musa bersaudara (abad ke 9); pengarang buku Al Hiyal (buku alat-alat pintar) yang berisikan 100 macam mesin seperti pengisi tangki air otomatis, kincir air dan system kanal bawah tanah (sekarang yang terkenal Belanda), teknik pengolahan logam, tambang, lampu tambang, teknik survei dan pembuatan tambang bawah tanah.

33. Al Farazi (w. thn 790); perintis alat astrolab planisferis yaitu mesin hitung analog pertama, sebagai alat Bantu astronomi menghitung waktu terbit dan tenggelam serta titik kulminasi matahari dan bintang serta benda langit lainnya pada waktu tertentu.

34. Taqiuddin (1565); merintis jam mekanis pertama dan alarmnya yang digerakkan dengan pegas.

35. Ibnu Nafis (w.thn 1288); menulis dan menggambarkan tentang sirkulasi peredaran darah dalam tubuh manusia (Harvey 1628 dianggap pertama yang menemukannya).

36. Az Zahra (w.thn 939); pembuat alat bedah/pembedahan , teknik dan jenis pengoperasian, pengembangan ilmu kedokteran gigi dan operasi gigi serta peralatan bedah gigi.

37. Al Ibadi (w. thn 873); pengarang buku tentang anatomi mata, otak dan syaraf optik, permasalahan pada mata.

38. Ibnu Fadlan (abad 10); membuat daftar koordinat daerah Volga-Caspian (daerah Rusia) dan sosiologi daerah tersebut.

39. Ibnu Batutah (w. 1369); membuat daftar koordinat dan sosiologi wilayah China, Srilangka, India, Byzantium, Rusia Selatan.

40. Ibnu Majid (abad 15); pemandu Vasco de Gamma dan menerbitkan buku panduan navigasi bagi pilot dan pelaut.
41. Ibnu Khuradadhbih (abad 9); karya geografi tentang kerajaan-kerajaan dan rute perjalanannya dari negeri-negeri China, Korea dan Jepang.

42. Al Mas'udi ( ); menerbitkan ensiklopedi geografi yang membahas gempa bumi, formasi geologis, sifat dasar laut mati, evolusi geologi (jauh sebelum Maghelan dan Weber).

43. Al Idris (1154); ahli peta bumi, membuat peta bumi dan globe dengan dilengkapi penjelasan penggunaan kompas.

44. Yaqut Hawami (w. thn 1229); membuat kamus geografi pertama berdasarkan abjad berisikan nama kota dan tempat yang dikenal dan berisi informasi akurat mengenai ukuran bumi, zona iklim dan sifatnya, geografi matematika dan politik.

45. Ibnu Abdus Salam (abad 13); merumuskan pertama kali tentang hak-hak perlindungan binatang atau konservasi hewani.

46. Safiuddin (w. thn 1294); memperkenalkan teori musik.

47. Al Mawsili (w.thn 850); ahli musik klasik dan oleh muridnya musisi ulung Ziryab memperkenalkan ke Spanyol thn 822, pengembangan notasi mensural, konsep gloss atau hiasan melodi, pengembangan rumpun alat musik gesek, kecapi, kelompok gitar, busur gesek pada alat musik gesek, musik keroncong dan morisko.

48. DR.Abdussalam (abad 20); pengembang teori big bang dan big chrunch (teori tentang awal mula dan akhir dari alam semesta).

49. DR. BJ Habiebie (abad 20); perancang bangun gerbong kereta api super cepat (dipakai di Jerman), penemu teori tentang keretakan logam pada pesawat terbang.


50. KITA dan ANDA (abad 21); . . . .


(diramu dari berbagai sumber dengan sumber utama buku Islam For Beginners, Penerbit Mizan, Bandung, 2001) : Mei 2004

* Agus Priyatmono,S.Pd, Praktisi Pendidikan dan Kepala SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, Sekarang sebagai Kepala Sekolah Islam Terpadu Al Furqon Palembang.


Disusun Ulang Oleh:

Arip Nurahman

Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia
&
Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University USA.

Rabu, 16 Februari 2011

Laporan Pertanggung Jawaban Divisi Pendidikan KMKB






Bismillahirrahmanirrohim

Assalamualikum wr.wb.

Salam Damai dan Sejahtera untuk Kita Semua

"Peace cannot be kept by force, it can only be achieved by understanding"

Yang kami hormati para pimpinan dan pejabat teras KMKB beserta jajaran,

Para sesepuh dan pendiri KMKB yang kami muliakan,

Hadirin sekalian para anggota muda KMKB penuh semangat dan antusias, yang begitu kami sayangi dan banggakan.

Ijinkan kami menyampaikan laporan, laporan yang mungkin tidak begitu berkenan dalam benak dan hati saudara sekalian.

Laporan dari divisi kementrian Pendidikan KMKB guna menggoreskan sedikit cita dan harap, asa serta doa untuk kemajuan KMKB di masa depan.

Sebelum itu perkenalkan profile Divisi Kementrian Pendidikan KMKB:

"Berjalan Bersama Meraih Cita dan Asa"

KMKB Educational Division (Divisi Pendidikan)

Rancangan Anggaran & Program Divisi Pendidikan

Visi

Menjadi Wasilah bagi Para Pelajar untuk Meraih Asa dan Citanya

Misi

Menyediakan Konsultasi Pendidikan yang Berkualitas dan Terjangkau

Motto Divisi Pendidikan KMKB:

SMART/ SMARTER

S= Specific

M= Measurable

A= Attainable

R= Relevant

T= Time-bound

E= Evaluate

R= Reevaluate

"Pengenalan dunia akademik mahasiswa kepada calon anggota baru dan sharing pengetahuan antar anggota KMKB tentang dunia kampus"


Program

Short Term (Jangka Pendek) 1-3 Tahun Kedepan

1. Menyediakan Media Pembelajaran yang Berkualitas

2. Menyediakan Informasi-informasi Pendidikan

3. Menyediakan Alamat-alamat kosan

4. Menyediakan Hubungan dan link beasiswa dalam dan luar negeri

5. Menyediakan Konsultasi dan Bimbingan

Middle Term (Jangka Menengah) 5-8 Tahun Kedepan

6. Inovasi, Penelitian dan Pengembangan Antar Universitas/ Perguruan Tinggi

7. Sport Team KMKB (KMKB FC=Futsal, Sepak Bola, Basket dan Lainnya )----> Liga KMKB di Bandung

8. Membuat Proposal dan Detail Rencana Pembangunan Asrama KMKB di Bandung

Long Term (Jangka Panjang) 10-15 Tahun Kedepan

9. Pengadaan Pelatihan Olimpiade bagi adik-adik pelajar di Kota Banjar

10. Penerapan dan Pengembangan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) mutakhir

11. Organizational Social Responsibility

12. Awal Pembangunan ASRAMA KMKB

Kami sadar bahwa dalam mengemban amanah yang diberikan, tidaklah begitu memuaskan para anggota KMKB semuanya.

Di bawah ini tertera beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan

1. Tour de' Campus

2. KMKB Goes to Village

3. KMKB Sport

4. KMKB Education Service

Kelemahan, Tantangan dan hambatan

*Sinergitas dan Persatuan dirasakan belum terbentuk secara solid di antara kami

*Kesamaan Visi dan tujuan yang belum begitu terpatri dalam diri kami masing-masing

*Kesibukan Internal antar anggota

*Serta hambatan dan tatangan lainnya yg tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.

Kekuatan dan Peluang

Dengan begitu banyaknya Anggota Muda KMKB yang berstatus Mahasiswa PENDIDIKAN harusnya menjadi modal dan peluang guna pengaplikasian langsung Ilmu yang kami dapatkan.

Masa Depan dan Harapan

Menjadi ladang amal dan pengaplikasian ilmu yang kita dapatkan, sarana silaturahmi, kekelurgaan guna meningkatkan pengembangan diri, perbaikan keterampilan;

K= Knowledge

A = Attitude

S = Skill

E = Experience

T = Technique

Guna menjadi bekal di masa depan agar selamat dunia dan akhirat, amin.

Lampiran menyusul

Penutup

Kiranya laporan ini kami sampaikan atas kekurangan selama ini, mohon maaf atas segala hilap dan salah, semoga Kementrian Pendidikan di masa depan mampu memperbaikinya dan menunjukan performa lebih mantap dari pendahulunya, sekian.

Do'a dan dukungan selalu menyertai KMKB

Wasalam wr.wb.

ada satu hadiah dan kenang-kenangan dari kami

Mars KMKB

Bangun pemudi pemuda KMKB

Tangan bajumu singsingkan untuk KMKB

Masa yang akan datang kewajibanmu lah

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas

Tak usah banyak bicara trus kerja keras

Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih

Bertingkah laku halus hai putra KMKB

Bertingkah laku halus hai putra KMKB

Disusun Oleh:

KMKB'rs UPI

1. Ana Saomi

2. Arie Bagus R.

3. Arip Nurahman

4. Eka Kadarisman, dan Kawan-kawan.

Jampe-jampe harupat

Pek dudunya satakerna

Lir ibarat hidep di dunya

Rek hirup saumur dunya

Jampe-jampe harupat

Prak ibadah satakerna

Lir ibarat hidep di dunya

Rek cacap engke sareupna

Wallohalam bissawab.



Sumber:

1. KMKB
2. Foto-foto Francisca C.

Selasa, 01 Februari 2011

Berpikir Kritis II


Mahasiswa Berbakti Untuk Pendidikan
Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang
(An Evaluation and Criticism )

Contents

Strategi Berpikir Kritis di dalam Belajar

Studi berpikir kritis suatu subyek atau masalah dengan pengertian yang luas (terbuka).

Proses dimulai dengan sutau pernyataan apa yang akan dipelajari, menampilkan temuan tidak terbatas dan pertimbangan kemungkinan-kemungkinan, dan kesimpulan pola-pola pengertian yang didasarkan pada kejadian. Alasan-alasan, penyimpangan, dan prasangka baik para pengajar maupun para ahli membandingkan dan membentuk lembaga penilaian.

Masuk dengan pikiran terbuka:

  • Jelaskan tujuan Anda, apa yang Anda ingin pelajari
    Bereskan dan yakinkan subyek Anda dengan guru Anda atau ahli.

Topik dapat dengan frase yang sederhana:


"Peran Gender di dalam permainan video game”
"Sejarah Politik Perancis di antara Perang Besar pada paruh abad ke-20“
"Penanaman Pohon Mahogoni di Amerika Tengah”
"Peraturan Perpipaan Domestik di Daerah Pinggiran Kota”
"Kosa kata dan Struktur Kerangka Manusia”

  • Pikirkan apa yang Anda ketahui tentang subyek
    Apa yang Anda sudah ketahui akan membantu Anda di dalam studi ini?
    Apa prasangka Anda?
  • Sumber apa yang penting untuk Anda, dan penentuan garis waktu Anda?
  • Memperoleh informasi
    Menutup pikiran tidak akan membuka pilihan Anda dan
    peluang kesempatan.
  • Bertanyalah
    Apa prasangka para pengarang terhadap informasi?
  • Aturlah apa yang Anda kumpulkan ke dalam pola-pola pemahaman
    Carilah kaitannya
  • Ajukan pertanyaan (lagi)
  • Pikirkan bagaimana Anda akan mendemonstrasikan pelajaran Andaesuai
    sesuai dengan topik Anda. Ya! Bagaimana Anda mencipatakan ujian
    Tentang apa yang Anda pelajari?
    Dari yang sederhana ke yang lebih sulit (1-6) terapan:

1.

Daftar, label, identitas

Demonstrasi Pengetahuan

2.

Defininisikan, jelaskan,
ringkaskan dengan kata-kata
Anda sendiri

Pengertian/Pemahaman

3.

Pecahkan, terapkan ke situasi baru

Gunakan pelajaran Anda, dan terapkan

4.

Bandingkan dan tentangkan, perbedaan antara item

Analisis

5.

Ciptakan, gabungkan, invent

Sintesis

6.

Alihkan, rekomendasikan, nilai

Evaluasi dan jelaskan menga


Pikirkan di dalam aturan bagaimana membuat pelajaran Anda sebagai petualangan di dalam penjelajahan!

Ringkasan Berpikir Kritis:

  • Tentukan fakta-fakta di dalam situasi baru atau subyek tanpa prasangka
  • Tempatkan fakta-fakta dan informasi ini sedemikian rupa di dalam pola Sehingga Anda memahaminya
  • Menerima atau menolak sumber nila dan kesimpulan yang didasarkan pada pengalaman, penilaian, dan keyakinan Anda.

Contoh Kasus Berpikir Kritis

Contents

Profesor Toshiko Kinosita mengemukakan bahwa sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting. Tidak ditempatkannya pendidikan sebagai prioritas terpenting karena masyarakat Indonesia, mulai dari yang awam hingga politisi dan pejabat pemerintah, hanya berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berfikir panjang (Kompas, 24 Mei 2002).

Pendapat Guru Besar Universitas Waseda Jepang tersebut sangat menarik untuk dikaji mengingat saat ini pemerintah Indonesia mulai melirik pendidikan sebagai investasi jangka panjang, setelah selama ini pendidikan terabaikan. Salah satu indikatornya adalah telah disetujuinya oleh MPR untuk memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari APBN atau APBD. Langkah ini merupakan awal kesadaran pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Sedikitnya terdapat tiga alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif.

Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini.

Di Amerika Serikat (1992) seseorang yang berpendidikan doktor penghasilan rata-rata per tahun sebesar 55 juta dollar, master 40 juta dollar, dan sarjana 33 juta dollar. Sementara itu lulusan pendidikan lanjutan hanya berpanghasilan rata-rata 19 juta dollar per tahun. Pada tahun yang sama struktur ini juga terjadi di Indonesia.

Misalnya rata-rata, antara pedesaan dan perkotaan, pendapatan per tahun lulusan universitas 3,5 juta rupiah, akademi 3 juta rupiah, SLTA 1,9 juta rupiah, dan SD hanya 1,1 juta rupiah.

Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Manfaat non-meneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa pensiun dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan. Manfaat moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya.

(Walter W. McMahon dan Terry G. Geske, Financing Education: Overcoming Inefficiency and Inequity, USA: University of Chicago Illinois, 1982, h.121).

Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.

Nilai Balik Pendidikan

Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja. Di negara-negara sedang berkembang umumnya menunjukkan nilai balik terhadap investasi pendidikan relatif lebih tinggi dari pada investasi modal fisik yaitu 20 % dibanding 15 %. Sementara itu di negara-negara maju nilai balik investasi pendidikan lebih rendah dibanding investasi modal fisik yaitu 9 % dibanding 13 %. Keadaan ini dapat dijelaskan bahwa dengan jumlah tenaga kerja terdidik yang terampil dan ahli di negara berkembang relatif lebih terbatas jumlahnya dibandingkan dengan kebutuhan sehingga tingkat upah lebih tinggi dan akan menyebabkan nilai balik terhadap pendidikan juga tinggi.
(Ace Suryadi, Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan: Isu, Teori dan Aplikasi. Balai Pustaka: Jakarta, 1999, h.247).

Pilihan investasi pendidikan juga harus mempertimbangkan tingkatan pendidikan. Di Asia nilai balik sosial pendidikan dasar rata-rata sebesar 27 %, pendidikan menengah 15 %, dan pendidikan tinggi 13 %. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka manfaat sosialnya semakin kecil. Jelas sekali bahwa pendidikan dasar memberikan manfaat sosial yang paling besar diantara tingkat pendidikan lainnya. Melihat kenyataan ini maka struktur alokasi pembiayaan pendidikan harus direformasi. Pada tahun 1995/1996 misalnya, alokasi biaya pendidikan dari pemerintah Indonesia untuk Sekolah Dasar Negeri per siswa paling kecil yaitu rata-rata hanya sekirat 18.000 rupiah per bulan, sementara itu biaya pendidikan per siswa di Perguruan Tinggi Negeri mendapat alokasi sebesar 66.000 rupiah per bulan. Dirjen Dikti, Satrio Sumantri Brojonegoro suatu ketika mengemukakan bahwa alokasi dana untuk pendidikan tinggi negeri 25 kali lipat dari pendidikan dasar. Hal ini menunjukkan bahwa biaya pendidikan yang lebih banyak dialokasikan pada pendidikan tinggi justru terjadi inefisiensi karena hanya menguntungkan individu dan kurang memberikan manfaat kepada masyarakat.

Reformasi alokasi biaya pendidikan ini penting dilakukan mengingat beberapa kajian yang menunjukkan bahwa mayoritas yang menikmati pendidikan di PTN adalah berasal dari masyarakat mampu. Maka model pembiayaan pendidikan selain didasarkan pada jenjang pendidikan (dasar vs tinggi) juga didasarkan pada kekuatan ekonomi siswa (miskin vs kaya). Artinya siswa di PTN yang berasal dari keluarga kaya harus dikenakan biaya pendidikan yang lebih mahal dari pada yang berasal dari keluarga miskin. Model yang ditawarkan ini sesuai dengan kritetia equity dalam pembiayaan pendidikan seperti yang digariskan Unesco.

Itulah sebabnya Profesor Kinosita menyarankan bahwa yang diperlukan di Indonesia adalah pendidikan dasar dan bukan pendidikan yang canggih. Proses pendidikan pada pendidikan dasar setidaknnya bertumpu pada empat pilar yaitu:

learning to know,
learning to do,
leraning to be dan
learning live together

yang dapat dicapai melalui delapan kompetensi dasar yaitu:
membaca,
menulis,
mendengar,
menutur,
menghitung,
meneliti,
menghafal dan
menghayal.

Anggaran pendidikan nasional seharusnya diprioritaskan untuk mengentaskan pendidikan dasar 9 tahun dan bila perlu diperluas menjadi 12 tahun. Selain itu pendidikan dasar seharusnya “benar-benar” dibebaskan dari segala beban biaya. Dikatakan “benar-benar” karena selama ini wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah tidaklah gratis. Apabila semua anak usia pendidikan dasar sudah terlayani mendapatkan pendidikan tanpa dipungut biaya, barulah anggaran pendidikan dialokasikan untuk pendidikan tingkat selanjutnya.
Fungsi

Non Ekonomi

Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda. Misalnya pada tingkat individual pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan dirinya secara psikologis, sosial, fisik dan membantu siswa mengembangkan potensinya semaksimal mungkin
(Yin Cheong Cheng, School Effectiveness and School-Based Management: A Mechanism for Development, Washington D.C: The Palmer Press, 1996, h.7).

Fungsi politis merujuk pada sumbangan pendidikan terhadap perkembangan politik pada tingkatan sosial yang berbeda. Misalnya pada tingkat individual, pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan sikap dan keterampilan kewarganegaraan yang positif untuk melatih warganegara yang benar dan bertanggung jawab. Orang yang berpendidikan diharapkan lebih mengerti hak dan kewajibannya sehingga wawasan dan perilakunya semakin demoktratis. Selain itu orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara lebih baik dibandingkan dengan yang kurang berpendidikan.

Fungsi budaya merujuk pada sumbangan pendidikan pada peralihan dan perkembangan budaya pada tingkatan sosial yang berbeda. Pada tingkat individual, pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan kreativitasnya, kesadaran estetis serta untuk bersosialisasi dengan norma-norma, nilai-nilai dan keyakinan sosial yang baik. Orang yang berpendidikan diharapkan lebih mampu menghargai atau menghormati perbedaan dan pluralitas budaya sehingga memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap keanekaragaman budaya. Dengan demikian semakin banyak orang yang berpendidikan diharapkan akan lebih mudah terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya akan terjadi integrasi budaya nasional atau regional.

Fungsi kependidikan merujuk pada sumbangan pendidikan terhadap perkembangan dan pemeliharaan pendidikan pada tingkat sosial yang berbeda. Pada tingkat individual pendidikan membantu siswa belajar cara belajar dan membantu guru cara mengajar. Orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran untuk belajar sepanjang hayat (life long learning), selalu merasa ketinggalan informasi, ilmu pengetahuan serta teknologi sehingga terus terdorong untuk maju dan terus belajar.

Di kalangan masyarakat luas juga berlaku pendapat umum bahwa semakin berpendidikan maka makin baik status sosial seseorang dan penghormatan masyarakat terhadap orang yang berpendidikan lebih baik dari pada yang kurang berpendidikan. Orang yang berpendidikan diharapkan bisa menggunakan pemikiran-pemikirannya yang berorientasi pada kepentingan jangka panjang. Orang yang berpendidikan diharapkan tidak memiliki kecenderungan orientasi materi/uang apalagi untuk memperkaya diri sendiri.

Kesimpulan


Jelaslah bahwa investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu perkembangan ekonomi. Selama orde baru kita selalu bangga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu hancur lebur karena tidak didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berpendidikan. Orde baru banyak melahirkan orang kaya yang tidak memiliki kejujuran dan keadilan, tetapi lebih banyak lagi melahirkan orang miskin. Akhirnya pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati sebagian orang dan dengan tingkat ketergantungan yang amat besar.

Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumber daya manusianya memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan yang baik. Inilah saatnya bagi negeri ini untuk merenungkan bagaimana merencanakan sebuah sistem pendidikan yang baik untuk mendukung perkembangan ekonomi. Selain itu pendidikan juga sebagai alat pemersatu bangsa yang saat ini sedang diancam perpecahan. Melalui fungsi-fungsi pendidikan di atas yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan maka negeri ini dapat disatukan kembali. Dari paparan di atas tampak bahwa pendidikan adalah wahana yang amat penting dan strategis untuk perkembangan ekonomi dan integrasi bangsa. Singkatnya pendidikan adalah sebagai investasi jangka panjang yang harus menjadi pilihan utama.

Bila demikian, ke arah mana pendidikan negeri ini harus dibawa?

Bagaimana merencanakan sebuah sistem pendidikan yang baik?

Marilah kita renungkan bersama.

"Friends are a very rare jewel, indeed, they make you smile and encourage you to succeed, they lend an ear, they share a word of praise, and they always want to open their heart to us."

To Be Continued!


Sumber:


1.http://banjarcyberschool.blogspot.com
2.Fisika Bumi Siliwangi Innovation, Research and Development Center
3.Speech from:
Prof. Eisuke Saito Ph.D. (The First International Seminary on Lesson Study, JICA, Japan International Cooperation Agency)
5.The Sundanese Cyber School Alliance

Ucapan Terima Kasih:
1. Dra. Roswati Mudjiarto M.Pd.

(Dosen Senior di Jurusan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia) Sebagian tulisan ini adalah atas motivasi beliau


2.Bpk. Taufik Hidayat M.Sc., Ph.D.
(Dosen FPMIPA UPI, Doktor Bioteknologi dari Tokyo University)


3. Yusuf Kurniawan S.Pd.*

( Seorang Pendidik di SMKN Raja Desa)


Disusun Ulang Oleh:
1.Agung Febrianto (Mahasiswa Ekonomi UNSOED)
2. Ade Akhyar N. (Mahasiswa Teknik Geology UNSOED)
3. Riki (Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Indonesia)
4. Kurniawan (Mahasiswa STIK Bina Putera Banjar)
5. Arip Nurahman (Mahasiswa Pendidikan Fisika FPMIPA UPI, Follower Open Course Ware At MIT-Harvard University. USA.)

Semoga Bermanfaat dan Terima Kasih