Rabu, 06 Februari 2008

A Story of Animal Education



“Tidak ada kegiatan OSPEK yang berisi penyiksaan dan penghinaan tidak ada hura-hura pesta masuk sekolah atau perguruan tinggi, yang ada adalah penjelasan tentang kurikulum secara komprehensif. Sang Mahasiswa ingin menjadi apa, tertarik dibidang apa, itu yang dibidik dan diarahkan oleh para Pendidik dengan penjelasan desain kurikulum beserta dengan mata kuliah/pelajaran apa yang sebaiknya diambil oleh sang Mahasiswa.”

~Romi Satria Wahono, B.Eng., M.Eng., D.Eng.~

(Founder, Ilmu Komputer.Org)


Di Negeri saya, Negeri yang banyak dengan hikayat cerita dunia binatang, tersebutlah sebuah cerita tentang sekolahnya para binatang di daerah terpencil di belahan Bumi Andalas.

Raja Hutan mengumumkan tentang dibukanya sebuah sekolah yang mempunyai status "DISAMAKAN" dengan Manusia. Maka para jawara sejati dari beberapa ksatria binatang terpilih untuk memasuki sekolah yang statusnya disamakan itu.

Ada jago renang, menyelam dan mempunyai kemampuan Amfibi, yaitu si-lentur dan lincah yang bernama KODOK. Ada jago terbang, menukik, menyambar, dan bersalto di udara yaitu si perkasa ELANG.

Mendaftar juga ke dalam sekolah ini, si jago lari dan si lincah KANCIL. Kemudian tidak lupa TUPAI si jago memanjat dan loncat di pepohonan ikut mendaftarkan diri...

Suatu hari, guru-guru pilihan dari sekolah ini mengadakan ujian kompetensi untuk beberapa mata pelajaran yang dianggap paling penting dalam peta persaingan global, dan hasil ujian kompetensi ini akan sangat mudah bisa ditebak,yaitu :

Pelajaran Berenang : Kodok dapat nilai 10, yang lain jeblok

Pelajaran Terbang : Elang dapat nilai 10, yang lain payah, nilainya jeblok

Pelajaran Memanjat : Nilai 10 untuk Tupai, dan mengecewakan untuk peserta yang lain...

Pelajaran Lari Kencang, Sprint : Kancil yang lincah tidak bisa ditandingi, Nilai 10 Untuk kancil yang lainya nilai jeblok..

Melihat hasil ujian kompetensi ini, si guru yang pernah belajar di dunia manusia kepingin membikin revolusi pendidikan di negeri para binatang, maka dari hasil lobby-lobby nya dengan para petinggi kerajaan binatang berhasillah si guru itu untuk menelorkan kurikulum standar, supaya status "DISAMAKAN" tidak bikin malu para seleberiti politik binatang.

Maka ditetapkanlah kurikulum standar NILAI KELULUSAN RATA RATA ADALAH angka 6 di setiap mata perlajaran.. ....

Maka mulailah guru binatang itu memaksa KODOK latihan terbang setiap hari...
Memaksa ELANG harus mendapatkan nilai 6 untuk pelajaran berenang dan menyelam...
Mengajari TUPAI setiap hari untuk terbang dan berlari,
dan memaksa KANCIL harus bisa menyelam untuk mendapatkan nilai standar kelulusan...

Hari berlalu... Dan hasil akhir dari pelajaran untuk mendapatkan nilai standar kelulusan itu adalah :

KODOK yang tadinya jago menyelam, sekarang sudah tidak mampu menyelam lagi karena tulang-tulangnya banyak yang patah akibat jatuh waktu pelajaran terbang dan pakai menukik segala..

ELANG yang tadinya piawai untuk urusan terbang dan menukik sekarang tidak bisa beranjak dari tempatnya karena terlalu banyak air yang masuk ke paru-parunya sewaktu mendapat pelajaran berenang.

TUPAI yang lincah itupun sekarang sakit di setiap sendi lutut dan lengannya akibat jatuh dan terpelanting ketika belajar terbang dan lari.

KANCILpun hanya mampu bersimpuh di tempatnya akibat terlalu banyak menelan air sewaktu menerima pelajaran berenang....

Semua binatang pilihan tadi hilang kemampuan sejatinya... .

Dan bencana bagi sekolah di dunia binatang itu, karena pada saat harus menjalani tes kelulusan standar, semua binatang pilihan tadi tidak ada lagi yang mampu melewati ujian dalam semua mata pelajaran yang diberikan... .

Kawan saya Wak Alexander subroto sering bilang, biarkanlah anak-anak kita diajarkan sesuai dengan bakat dan kemampuan sejatinya yang terlahir dan melekat di dirinya secara alami, cari dan asahlah sesuai dengan dirinya, bukan dengan kemauan personal orang yang menguasainya. ....

Entahlah.... Kok sekolah di negeri Indonesia juga ada yang mirip dengan dunia fauna

hmmm...tanya kenapa?


(Sumber: Dari Forum Mahasiswa UPI di Internet, terima kasih akang! Maaf namanya tidak tercantum, Semoga Tulisan akang ini bermanfaat)

Warning!!!!!!!!

Tulisan ini dapat menyebabkan serangan Semangat, Kecerdasan, Hilangnya Kebodohan dan Kemalasan, Boleh dibaca kapanpun dan dimanapun, asal jangan dibaca ketika "Khotib sedang Khutbah"

Boleh di COPAS (Copi & Paste) di jadikan bungkus kacang, kapal-kapalan (Tapi itu DILARANG lho???nb: COPAS boleh lah! ^_^) di sebarkan jadi bahan acuan, tugas, DESBE, referensi, Inspirasi, asal jangan dijadikan bungkus Terasi ya!. ^_~

Asalkan Sumber tulisan dan Penulis dicantumkan (Coba klo Tulisan ini di Print lalu di jadikan bungkus-bungkus yang tidak sesuai kan GASWAT he.,he.,).

Terus Bersemangat dan Berkarya, Membangun Diri! Berprestasi! Mensejahterakan Negeri!

Di Tulis ulang oleh:

Arip Nurahman,

Guru dan Dosen Profesional

(Pendidikan Fisika, FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia & Follower Open Course Ware at MIT-Harvard University, U.S.A.)

Terima Kasih

Tidak ada komentar: