Jumat, 10 Februari 2012

INTERVENSI DALAM PERANG KOREA 1950 – 1958

Salah satu perang paling berpengatuh di dunia adalah Perang Korea. Latar belakang Perang Korea adalah keadaan social ekonomi pasca Perang Dunia II dan lahirnya Perang Dingin. Dalam Perang Dingin Amerika Serikat (AS) di blok barat dan Uni Soviet (US) di blok timur, melakukan intervensi dalam urusan dalam negeri Negara lain dengan tujuan untuk memperluas pengaruh keduanya. Terutama di Negara-negara Asia Pasifik, diantaranya Vietnam (Vietnam Utara dan Selatan), Jerman (Jerman barat dan timur), dan terutama Korea (Korea Utara dan Selatan). Selama berabad-abad, Korea berdiri sebagai sebuah wilayah dibawah kekuasaan monarki. 


Hingga akhirnya kekuasaan tersebut kehilangan taringnya saat Jepang melakukan invansi dan menduduki Korea. Konflik Korea bermula dari perjanjian Postdam tanggal 26 Juli yang berisi Korea akan dimerdekakan, namun 8 Agustus 1945 US menyerang Jepang yang saat itu menduduki Korea. Pasukan US menyerang pasukan Jepang lewat semenanjung Korea dan mencapai garis batas 380 Lintang Utara. Hingga pada tanggal 14 Agustus 1945 pasukan Jepang menyerah dengan menyatakan bahwa pasukan Jepang yang berada di sebelah Utara batas 380 LU, menyerah kepada US. Dan pasukan Jepang menyerah kepada AS di wilayah sebaliknya di selatan garis batas 380. Dari titik inilah terjadi pembagian wilayah Korea menjadi dua bagian. 

Garis 380 dijadikan sebagaii pertahanan demarkasi AS dan US. Pertikaian antara dua kekuatan, bahkan sevara tidak langsung menghalangi cita-cita Bangsa Korea untuk menjadi bangsa yang merdeka dan bersatu. Selain itu, AS dan US membentengi ideologinya di wilayah Korea, dimana AS mengembangkan paham Liberal Kapitalis di Korea Selatan, sedangkan US mengembangkan paham Sosialis Komunis di Korea Utara. Adanya pertentangan ideology di dua wilayah Korea menjadikan keduanya berselisih dalam berbagai hal. Korut yang merasa hak-haknya tidak diakui oleh PBB dalam siding umum yang mengesahkan laporan tentang hasil Pemilihan di Korsel dan mengatakan pemerintahan Korsel merupakan pemerintahan satu-satunya yang sah. 

Dari hal ini US mendukung hak Korut untuk merdeka dengan cara kekerasan atau perang yang nantinya pasokan perang disokong US dalam Perang Korea. Perang Korea sendiri mengalami pasang surut kemenangan, baik di pihak Selatan maupun Utara yang dibantu oleh AS dan US. Di mulai dari serang Korut yang mendadak di tahun 1950 sehingga Korsel berhasil diduduki oleh Korut. Bahkan Korut mengumumkan Perang yang didengungkan hingga seluruh Korea. Serangan Korut ini didukung oleh peralatan militer yang canggih dari US sepertti pesawat terbang Starmovik dan pesawat pemburu Yak, tank dan mobbil lapis baja dari Cina Utara. 

Korut juga didukung oleh 100.000 tentara. Berbeda dengan Korsel yang hanya mempunyai 95.000 tentara. Dari keadaan ini Korut berhasil menduduki Ibukota Korsel, Seoul, di tahun yang sama 1950 pada bulan Juni dengan wilayah yang dikuasai hinggal 80 mil persegi dari 12 kota. Hal ini semakin memperburuk keadaan posisi Korsel sehingga AS melakukan reaksi terhadap perang tersebut dengan alas an membendung Komunisme di Korea. 

AS membantu pihak Korsel. Berbagai langkah dilakukan AS guna melindungiii Korsel, dari mulai resolusi PBB, kebijakan mengerahkan angkatan militernya untk melindungi Korsel dari serangan Korut, hingga serangan langsung untuk merebut kembali Seoul kembali ke pangkuan Korsel. Mengetahui sekutunya kalah, RRC turut mengintervensi menyerang Korsel. Bantuan dari RRC ini berlangsung hingga bulan November yang mengakibatkan kemenangan kembali di pihak Korut. Hal ini memicu reaksi AS dan PBB. Bakan hal itu tidak menutup kemungkinan seluruh anggota PBB sejumlah 15 negara ikut terjun dalam Perang Korea, sementara Korut hanya dibantu oleh US dan RRC. 

Namun hal tersebut semakin memperburuk keadaan Korea, sehingga mendorong pihak yang bersengketa untuk melakukan gencatan senjata dan perundingan baik di pihak Korsel maupun Korut. Upaya penyelesaian Perang Korea selanjutnya seringkali gagal karena pertentangan kedua Negara Korea yang tetap tidak mau kalah. Sama seperti kedua Negara penyokongnya, AS dan US. Pada akhirnya Perang Korea berakhir tanpa ada pihak yang menang dan kalah. 

Posted by: Fazar Shiddieq Karimil Fathah

Tidak ada komentar: