Kim Hyun-woo adalah mahasiswa baru jurusan Hukum di Harvard dan bertemu dengan gadis bernama Lee Soo-in secara tidak sengaja. Awalnya ia hanya penasaran dengan gadis ini, tidak disangka lama kelamaan malah jatuh hati padanya. Hyun-woo sekelas dengan seorang siswa yang juga saingan beratnya dalam kuliah, Hong Jung min.
Ternyata nantinya Jung-min tidak hanya rival dalam kuliah tapi juga dalam merebut perhatian Soo in. Namun, pilihan Soo-in jatuh pada Hyun woo. Kerendahan hati pria itu telah membuat jantung gadis ini berdetak lebih cepat dari biasanya. Tinggal seatap di asrama semakin mendekatkan hubungan keduanya.
Masalah pertama muncul saat Soo-in, yang merupakan mahasiswa kedokteran disana, menghadapi situasi sulit saat ia harus menyelamatkan sorang pria yang terhambat penafasannya. Sebagai seorang mahasiswa, ia tidak diperbolehkan melakukan praktek kedokteran tanpa ijin.
Namun karena keadaan genting dan tidak ada dokter saat itu, Soo-in terpaksa mengambil tindakan demi menyelamatkan nyawa pria itu. Tindakan nekatnya membuahkan hasil tuntutan dari pihak keluarga karena merasa nyawa si korban dipertaruhkan di tangan seorang mahasiswa biasa. Karuan saja hati Soo-in kacau, ia bisa kehilangan beasiswanya untuk kuliah disana.
Mengetahui masalah ini, Hyun-woo berusaha sekuat tenaga mengumpulkan bukti-bukti untuk menguatkan posisi Soo-in dan usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil : Soo in dibebaskan dari tuduhan tersebut. Kejadian ini makin membuat cinta Soo-in pada Hyun-woo bertambah besar dan Jung-min pun semakin terbakar api cemburu.
Seorang Mahasiswi kedokteran, pada semester-semester tertentu langsung terjun di RS, dengan berbagai kasus penyakit yang ada di masyarakat dan mempelajarinya dengan bimbingan seorang Dosen yang juga dokter ahli di bidangnya, membuat analisis penyakit, tindakan emergency yang diperlukan, keakuratan dalam mengambil keputusan sangat membantu dalam tindakan menyelamatkan nyawa orang lain, dan setiap selesai dalam tindakan atau peluang tindakan, dilalui dengan diskusi cepat dan taktis oleh pembimbing dosennya….
Lain lagi cerita dari seorang Mahasiswa Hukum, bernama Lee Jung-Jin (mahasiswa baru dalam cerita ini) ketika seorang mahasiswa baru masuk dalam perkuliahan. Dalam proses belajar mengajar dan diskusi, setiap si Jim ini angkat tangan mau menjawab, bila ada pertanyaan yang dilontarkan oleh sang profesor ahli hukum ini, si Jin tidak pernah ditunjuk untuk menjawab, justru diserahkan pada yang lain, bahkan oleh rekan-rekannya juga dukucilkan, tdk pernah diajak dalam team/Regu diskusi.
Sampai suatu saat sang Profesor memberikan pertanyaan tentang keadilan dan saksi dalam suatu persidangan, si Jin memberanikan diri menjawab tanpa angkat tangan, katanya…….bahwa seorang tertuduh disaat lemah secara argument dan saksipun, tetap harus mendapat perlindungan, seperti halnya dalam kelas ini. Si Profesor bertanya balik, dengan mimik marah agar pembicaran dihentikan, namun si Jin tetap mengemukan Argumennya, karena sudah merasa dipinggirkan di kelasnya.
Kemudian professor bertanya, apa yg dimaksud dari ucapan mahasiswanya tadi?
Si Jin Menjawab lagi : “ketika saya masuk ke Harvard semua dilakukan melalui tes ketat, dan saya berhak berada disini dan mendapat perlakuan yang sama dengan mahasiswa lain, sementara dia mendapat perlakuan berbeda, agar dia mengundurkan diri dari perkuliahaan ini, dan anda sebagi dosen harus membuktikan bahwa saya tidak layak ada disini, saya akan tetap disini, dan melaporkan ke dewan universitas atas tindakan anda, dan akan saya pertahankan atas kelayakan saya disini”….
Setelah melalui perdebatan panjang dengan sang Profesor, dan si Jin sanggup menjawabnya, akhirnya si Profesor tersenyum, ditambah dengan dengan tepuk tangan teman-temannya….bahwa ternyata, maksud dari perdebatan tadi itu, sang professor mendidik seorang calon pengacara harus punya keberanian, mengambil resiko dan mempertahankan haknya….karena di dunia nyata, hal semu bisa saja terjadi, dan seorang pengacara harus sanggup memformulasikan dan pada akhirnya dapat membela orang lain.
Ditambah lagi kasus lain yang menyangkut dinamika permasalahan lebih nyata, kasus kedokteran dll, yang dilihat dari pandangan hukum, benar-benar dinamis,…. Itu adalah sekilas kehidupan di kampus nomor wahid, yang dilihat dari pandangan luar, dari sebuah film bisa benar bisa tidak…..dalam kenyataanya???
Saya kira tidak akan banyak berbeda dari itu, melihat kenyataan kualitas lulusan ini…..
Bersambung ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar