Kamis, 11 Februari 2010

Sekolah Alam



Sekolah Alam


Belajar Kepada Rayap

Kita tentunya telah mengenal rayap dengan baik, siapa yang tidak kenal rayap. Hewan yang satu ini cendrung dikenal sebagai hama bagi kayu penopang rumah-rumah, namun siapa sangka kita dapat belajar dari rayap ini, semoga!

Oleh:

Marshall

Setiap musim penghujan, seringkali kita diganggu oleh segerombolan laron yang mengitari lampu diruang tamu atau di ruangan lain yang bisa menjadi sangat menjengkelkan. bandel..! kata nenek. memang wajar sih, soalnya binatang yang satu ini termasuk kategori yang "pantang menyerah" dalam urusan bikin jengkel. Sudah di sapu dan dibersihkan, masih saja banyak yang berterbangan. Lampu dimatikan, mereka berjatuhan, yang akhirnya makin membuat kita sibuk dengan bulu2 yang berterbangan. Masih kata nenek sih, mereka itu sedang dalam perjalanan menuju bulan..

Lupakan saja tentang legenda laron menuju bulan dalam rangka mengikuti sayembara. Hal yg harus anda perhatikan setelah kejadian itu adalah "memberikan perlindungan yang optimal terhadap barang-barang dan bagian rumah yang terbuat dari kayu..! "
Dalam perjalanannya menuju bulan..ups.. mengitari lampu maksud saya, ada yg kemudian jatuh cinta kepada rekan sekelompoknya. Nah, sepasang laron yg sudah saling jatuh hati ini akhirnya jatuh beneran ke lantai (tanah) menanggalkan sayapnya dan kemudian diiringi rasa cinta mereka bergandengan (seperti anak kecil main kereta-keretaan) mencari lubang yang dapat dipakai untuk berbulan madu.

Dalam rumah tangga laron (
Ordo Orthoptera) yg masih beranggotakan 2 personal inilah awal sebuah kerajaan dibentuk. Mula-mula semua pekerjaan mereka lakukan sendiri, seperti menggotong telur ke sudut penetasan, menyingkirkan tanah longsor, menutup celah bocor, dan berbagi makanan tentunya. Namun ketika sudah banyak telur yang menetas, maka "raja dan ratu" laron tadi sudah resmi dinobatkan.
Pekerjaan pun diambil alih oleh anak-anak laron sebagai rakyat jelata, mereka disebut rayap, alih-alih laron seperti bapak-ibunya.
Sementara itu, sang ratu laron hanya bertugas berkembang biak. bertelur dan terus bertelur. Tidak tanggung-tanggung, satu hari ratu laron bisa menghasilkan 18ribu telur. Yupz, 30 butir tiap menit selama 10 jam kerja. Ya, meskipun kadang2 dia juga mengambil cuti barang beberapa hari. bahkan ratu
Macrotermes Natalensis dari afrika pernah dihitung sampai 80ribu butir telur perharinya.

Ratu rayap yg terus-menerus bersalin ini bisa berumur panjang sampai 20 tahun. karena selain kerjanya cuma seperti itu, mulai dari pelayanan sampai gizi makanan ditanggung terjamin. Makan-nya di suapin loh..!

Anak-anak mandul yang militan

Anak-anak yg menetas dari telur kerajaan rayap ini berbeda-beda sosok tubuhnya. Ada yang mempunyai rahang yang luar biasa besarnya, sehingga ditugaskan sebagai serdadu. Kasta perajurit bagian gigit-menggigit ini bisa jantan dan bisa betina, tetapi semuanya mandul karena alat kelamin mereka tidak tumbuh sempurna. Dan kasta yg lainnya adalah saudara para rayap serdadu ini. Mereka memiliki rahang yg tidak begitu besar namun cukup kuat untuk menggerogoti kayu mati sampai keropos. Juga bertugas menyuapi anak2 dan sang ratu selain menggotong apa saja yg perlu digotong. Mereka juga dari jantan dan betina. Dan kesemuanya mandul.

Kemandulan masal ini karena dulu telur yg ditetaskan menjadi mereka ini tidak dibuahi. Semacam telur hermafrodit. Kalau ada telur yg dibuahi oleh sperma sang raja rayap, anak yg kemudian lahir tentu saja normal. Tetapi ternyata sang ratu punya kebijakannya sendiri. Kalau ia memandang perlu agar sang anak tidak tumbuh menjadi anak subur, maka ia akan memberikan hormon
feromon primer yg akan membuat macet perkembangan kelamin anak tersebut (yg nantinya akan terus menjadi robot mandul). Yang diberikan lewat mulut ketika anak bertugas menyuapi ibunya. Namun ketika sang ratu memandang perlu untuk menghasilkan anak yg akan meneruskan generasinya, ia tidak memberikan hormon pencegah dan membiarkan anak itu tumbuh menjadi mahluk berkelamin~bisa jantan, bisa betina~, yg nantinya akan kita sebut laron.

Mengabil Hikmah dari Rayap

Oleh: Prof. Dr. Ir. Dodi Nandika & Tri Wahyuni

Dua puluh lima tahun ber"gaul" dengan rayap, Prof Dodi menyebut banyak nilai-nilai yang bisa diambil manusia dari kehidupan rayap.

Pertama, nilai kebersamaan. Rayap adalah serangga yang tergolong social insect dimana tidak bisa hidup sendirian. Karena tidak ada yang patut dibanggakan dari rayap yang bertumbuh sangat kecil, jalan sangat lambat, lembek dan buta. "Tetapi hati-hati bila rayap sudah bersama, mereka bisa membentuk satu kekuatan untuk merusak tanah, kayu maupun pohon," ujarnya.

Nilai kedua adalah disiplin. Karena para rayap itu bekerja sesuai dengan bidang kerjanya dan tepat waktu. Misalnya, rayap pekerja akan giat bekerja dan ratu rayap yang terus bereproduksi.

Nilai ketiga adalah bela negara, khusus untuk rayap tentara yang berani mati untuk membela koloninya.

Nilai keempat adalah rayap adalah pekerja keras. Tidak ada waktu bagi mereka untuk bermalas-malasan. Pembagian kerja dilakukan secara bergantian.

Dan nilai kelima adalah efisiensi. Rayap memakan bangsanya sendiri yang sedang sekarat sehingga tidak ada yang terbuang percuma. Sehingga tidak ada protein yang membusuk yang bisa mencemari lingkungan. Proteinnya diselamatkan para pekerja untuk energi lagi.

Pada musim tertentu, rayap menjadi laron dan beterbangan di bawah sinar lampu secara berpasang-pasangan. Setelah melepas sayapnya, pasangan rayap itu melakukan perkawinan dan mencari lokasi untuk membuat koloni. Bila dia berasal dari rayap kayu kering, biasanya sasarannya mencari kayu kering pula. Misalnya saja mebel. Dia masuk lewat retakan kecil mebel tadi. Rayap bisa masuk ke dalam rumah melalui fondasi atau kayu dinding rumah. Sedangkan laron yang berasal dari rayap tanah akan kembali ke tanah.

"Satu koloni rayap itu bisa mencapai jutaan ekor. Karena itu, jangan tertipu telah berhasil memberantas rayap di rumah, karena sebenarnya koloninya sudah berkembang men- capai jutaan ekor di dalam tanah.


Termite
Fossil range: 228–0 MaLate Triassic - Recent
Formosan subterranean termite soldiers (red colored heads) and workers (pale colored heads).
Scientific classification
Kingdom:Animalia
Phylum:Arthropoda
Class:Insecta
Subclass:Pterygota
Infraclass:Neoptera
Superorder:Dictyoptera
Order:Isoptera
Families

Mastotermitidae
Kalotermitidae
Termopsidae
Hodotermitidae
Rhinotermitidae
Serritermitidae
Termitidae



Semoga Bermanfaat
Wallohulam Bissawab!

Tidak ada komentar: