Divisi Inovasi, Riset dan Penelitian Perikanan
Kota Banjar
Visi
Misi
Program
Fokus
(Sebuah acuan bagi kami)
Dekan Wakil Dekan
Visi Menjadi lembaga pendidikan dan penelitian terkemuka dalam bidang perikanan dan ilmu serta teknologi kelautan di Indonesia, dan menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu mengembangkan perekonomian negara melalui pemanfaatan ikan dan sumberdaya laut serta perairan umum lainnya secara berkelanjutan. Tujuan
| |
Kebijakan Mutu Departemen
Motto Alamat |
Perikanan adalah semua kegiatan yang di/terorganisir berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.[1]
Umumnya, Perikanan ada untuk kepentingan penyediaan makanan bagi manusia, walaupun mungkin ada tujuan lain (seperti olahraga atau pemancingan yang berkaitan dengan rekreasi), mungkin juga memperoleh ikan untuk tujuan membuat perhiasan atau produk ikan seperti minyak ikan.[2]
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis).[3]
Daftar isi |
Sejarah Perikanan
Salah satu sejarah perdagangan dunia yang tertua yaitu perdagangan ikan cod kering dari daerah Lofoten ke bagian selatan Eropa, Italia, Spanyol dan Portugal. Perdagangan ikan ini dimulai pada periode Viking atau sebelumnya, yang telah berlangsung lebih dari 1000 tahun, namun masih merupakan jenis perdagangan yang penting hingga sekarang.
Di India, Pandyas, kerajaan Tamil Dravidian tertua, dikenal dengan tempat perikanan mutiara diambil sejak satu abad sebelum masehi. Pelabuhan Tuticorin dikenal dengan perikanan mutiara laut dalam. Paravas, bangsa Tamil yang berpusat di Tuticorin, berkembang menjadi masyarakat yang makmur oleh karena perdagangan mutiara mereka, pengetahuan ilmu pelayaran dan perikanan.
Pengelolaan Sumberdaya Ikan
Pengelolaan sumberdaya ikan adalah semua upaya termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan yang bertujuan agar sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan secara optimal dan mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan yang terus menerus.[4]
Penangkapan Ikan
Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, mengolah atau mengawetkannya.[5]
Pembudidayaan Ikan
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan/atau membiakkan ikan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol.[6]
Pustaka
- ^ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 dan Nomor 31 Tahun 2004.
- ^ Castro, P. and M. Huber. (2003). Marine Biology. 4th ed. Boston: McGraw Hill.
- ^ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 dan Nomor 31 Tahun 2004.
- ^ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 dan Nomor 31 Tahun 2004.
- ^ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 dan Nomor 31 Tahun 2004.
- ^ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 dan Nomor 31 Tahun 2004.
http://www.dkp.go.id/
Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Ministry of Marine Affairs and Fisheries Republic of Indonesia
Web Links
- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
- Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
- Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum & Keamanan
- Departemen Keuangan
- Departemen Pertanian
- FAO
- BAPPENAS
- LIPI
- Bakosurtanal
- BKPM
- Primaniyarta Awards 2008
- Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar
- Trilateral Partnership
- Program Mitra Bahari
- Badan Pusat Statistik
Web Counter
121858
Polling
Menurut Pendapat Anda, apakah dengan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, seharusnya pembangunan berbasis kemaritiman?
Info Terbaru
Undangan Sinkronisasi Formulasi Kegiatan dan Anggaran Tahun 2009 di Hotel Grand Antares, Medan
Dalam rangka penyelarasan program/kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun 2009, bersama ini disampaikan bahwa Departemen Kelautan dan Perikanan akan menyelenggarakan Sinkronisasi Formulasi Kegiatan dan Anggaran Satker UPT, Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun 2009. ... Selengkapnya >>
Indonesia Produsen Rumput Laut Terbesar
Ketua Umum Masyarakat Rumput Laut Indonesia Jana T Anggadiredja, di Jakarta, Kamis mengatakan Indonesia ditargetkan menjadi produsen rumput laut terbesar di dunia pada 2010 dan siap melangkah menjadi negara industri terkemuka komoditas itu. ... Selengkapnya >>
Tanggal 13 - 14 Agustus 2008
BERITA PRAKIRAAN CUACA MARITIM UNTUK PELAYARANDISEBAGIAN PERAIRAN INDONESIA BAGIAN BARATPERINGATAN CUACA BURUK : Gelombang Laut dengan tinggi 1.5 sampai 4.0 meter berpeluang terjadi di : Laut China Selatan , Perairan Aceh dan Nias , Samudera Hindia Barat Aceh dan Barat Nias , Perairan Mentawai , Samudera Hindia Barat Mentawai , Perairan Enggano , Perairan Barat dan Selatan Lampung , Selat Sunda , Perairan Selatan Jawa , Laut Jawa , Samudera Hindia Barat Bengkulu dan Barat Lampung , Samudera Hindia Selatan ... Selengkapnya >>
Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan Tanggal 13 - 15 Oktober 2008
Berikut ini informasi Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan tanggal 13 - 15 Oktober 2008 dapat didownload pada lampiran dibawah ini : ... Selengkapnya >>
Krisis Keuangan AS dan Sektor Perikanan
Berkaitan dengan terjadinya krisis keuangan Amerika Serikat (AS), berbagai langkah antisipasi dilakukan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) dengan mencermati terus secara seksama dampak lanjutan krisis keuangan AS. Selain di AS, negara UE dan Jepang merupakan pasar utama alternatif hasil perikanan Indonesia sampai Agustus 2008, nilai ekspor ke AS adalah U$ 580 juta ke Jepang U$ 430 juta dan ke UE mencapai U$ 240 juta. ... Selengkapnya >>
Data Statistik
Sumber:
Dinas Perikanan Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar