Jumat, 30 Maret 2012

GERAKAN REFORMASI DI EROPA


Latar belakang gerakan reformasi

Gerakan (perbuatan atau keadaan bergerak; pergerakan atau usaha atau kegiatan di lapangan sosial) reformasi (perubahan secara drastis untuk perbaikan di bidang sosial, poltik, agama dalam suatu masyarakat atau negara) protestan (aliran dalam agama Kristen yang terpisah dari gereja katolik roma pada zaman reformasi abad ke-16 yang dipelopori oleh martin luther) merupakan tahap lanjutan dari gerakan renaisans di italia. Gerakan renaisans melahirkan prinsip nikmati hidup, manusia pada hakikatnya baik, percaya pada akal dan toleransi sedangkan reformasi menekankan prinsip bahwa akhirat dan kehidupan spiritual lebih penting dari kehidupan dunia, manusia pada dasarnya corrupt dan bejat moralnya, percaya pada keimanan dan konformitas (persesuaian; kecocokan; keseuaian sikap dan perilaku dengan nilai dan kaidah yang berlaku).

Kedua gerakan tersebut mempunyai kesamaan yaitu merupakan produk filsafat individualisme (paham yang menghendaki kebebasan berbuat dan menganut suatu kepercayaan bagi setiap orang; paham yang mementingkan hak perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara) yang menempatkan manusia dalam posisinya yang amat terhormat serta kedua gerakan tersebut lahir dari pengaruh perkembangan kapitalisme (system dan paham ekonomi yang modalnya bersumber pada modal pribadi atau modal perusahaan swasta dengan cirri persaingan di pasar bebas), perdagangan dan merkantilisme (system ekonomi untuk menyatukan dan meningkatkan kekayaan keuangan suatu bangsa dengan pengaturan seluruh ekonomi nasional oleh pemerintah dengan kebijaksanaan yang bertujuan mengumpulkan cadangan emas, memperoleh neraca perdagangan yang baik, mengembangkan pertanian dan industry, dan memegang monopoli atas perdagangan luar negeri) yang marak berkembang pada abad XIV-XVI. Selain itu keduanya lahir akibat perlawanan gigih terhadap dominasi lembaga kepausan dan gereja abad pertengahan.


Gerakan reformasi protestan pada hakikatnya merupakan produk perlawanan terhadap gereja katolisisme. Karena banyaknya kasus yang muncul dari para pemuka agama sehingga mengakibatkan terjadinya demoralisasi (kemerosotan akhlak; kerusakan moral). Sebab-sebab dari reformasi, dapat dilihat dalam krisis yang terjadi di lingkungan gereja katolik, seperti masalah keuangan gereja tentang surat pengampunan menjadi pertanyaan-pertanyaan teologis. Gereja mempunyai milik-milik duniawi, termasuk didalamnya; tanah, pajak, hak pemasaran dan sumber pendapatan lain yang lazim pada zaman pertengahan, juga hal politik yang menjadi sumber kekayaan.

Penyimpangan keagamaan tidak dengan sendirinya bisa melahirkan gerakan reformasi protestan seandainya tanpa diiringi oleh perkembagan kapitalisme dan krisis-krisis ekonomi dikawasan imperium roma. Inilah faktor ekonomis yang menimbulkan akselerasi kelahiran gerakan reformasi. Dari segi doktrin (ajaran atas suatu aliran politik, keagamaan; pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan, secara bersistem, khususnya di penyusunan kebijakan negara) keagamaan, perkembangan kapitalisme menuntut reinterpretasi (penafsiran ulang) terhadap doktrin katolikisme, kegagalan gereja mengantisipasi masalah ini menimbulkan krisis kepercayaan terhadap perkembangan sosial ekonomi yang terjadi.


Dalam kasus reformasi masalah pajak ternyata menimbulkan krisis ekonomi serius terlebih lagi saat penduduk kalangan kelas bawah seperti petani, pekerja, dan lain-lain merasa tertekan akan hal itu. Maka dari itu pada awal munculnya gerakan reformasi banyak tuntutan agar pajak-pajak itu dihentikan atau dikurangi.

Kaum bangsawan atau penguasa lokal mempunyai peran penting dalam membidani lahirnya gerakan reformasi bukan karena memiliki kesamaan cita-cita dengan kaum reformator melainkan juga termotivasi poltik dan cita-cita nasionalisme. Cita-cita politik dan ambisi kekuasaan inilah yang kemudian menggerakan mereka untuk membentuk apa yang dinamakan negara-bangsa.


Bangkitnya kesadaran nasionalisme dan protes terhadap ketimpangan ekonomi maupun penyimpangan agama memberikan fondasi sosial yang kokoh bagi kelahiran gerakan reformasi perotestan. Dengan begitu dapat terlihat bahwa banyaknya penyimpangan keagamaan, korupsi atas nama agama, pajak-pajak yang memberatkan ambisi kekuasaan kaum bangsawan lokal dan kebangkitan nasionalisme eropa membuat remormasi segera terjadi.


Reformasi protestan dibawah luther


Gerakan reformasi yang terjadi di jerman memiliki beberapa faktor yaitu kala gerakan reformasi yang terjadi abad XV-XVI di Jerman masih merupakan Negara agraris (menganai pertanian atau tanah pertanian; mengenai pertanian atau cara hidup petani) dan sektor industri perdagangan dan manufaktur (membuat atau mengahasilkan dengan tangan atau mesin; prsoses mengubah bahan mentah menjadi brang untuk dapat difunakan ata dikonsumsi oleh manusia) belum berkembang. Serta katolisisme yang berwatak konservatif (kolot; bersikap mempertahankan keadaan, kebiasaan dan tradisi yang berlaku) yang paling banyak dan kuat sangat berpengaruh di Negara ini. Penyembahan tarhadap benda dan tokoh dan penjualan surat-surat pengampunan dosa banyak di jual dinegara ini. Faktor lain yang mempunyai hubungan dengan Jerman sebagai tempat pertama reformasi protestan yaitu kaum tani yang merupakan sebagian besar mayoritas penduduk mengalami penderitaan akibat kekuasaan gereja katolisisime. Pajak-pajak yang memberatkan para pekerja dan petani ini sulit dihentikan. Mereka mempersoalkan masalah kepemilikan tanah dan kekayaan ekonomi lainnya, dimana harta kekayaan mereka sering diambil alih oleh gereja tanpa alas an yang jelas.


Yang lebih berpengaruh ketika jerman berada pada fase transisi ekonomi sehingga munculnya gerakan reformasi yang dianggap sebagai hal yang fundamental (bersifat dasar; mendasar atau pokok). Fase transisi ekonomi ini merupakan fase kritis dan rawan. Pada masa meletusnya reformasi, jerman sedang berada dalam fase transisi dari masyarakat feudal(berhubungan dengan masyarakat yang dikuasai oleh kaum bangsawan; mengenai kaum bangsawan; mengenai cara pemilikan tanah pada abad pertengahan di eropa) ke masyarakat ekonomi profit (menuju masyarakat kapitalis). Dengan demikian gerakan sosial, keagamaan atau politik akan mudah terjadi hanya karena dimulai oleh kerusuhan-kerusuhan kecil.


Dalam konteks yang berbeda muncullah Martin Luther sebagai pelopor pembaruan agama, ia melahirkan gerakan reformasi protestan di jerman dengan melakuakan berbagai protes sosial-keagamaan pada masa kekuasaan paus. Martin luther (1483-1546) lahir tahun 1483 yang berasal dari keluarga petani makmur. Ayahnya mengehendaki luther menjadi ahli hukum, sehingga dengan sadar ia mulai menggandrungi mistisisme katolik dan juga berasal dari John Wicliff. Dimasa mudanya luther dikenal sebagai mahasiswa cerdas dan berani, ia kemudian mendalami teologi yang bersumber dari Augustianisme di Universitas Wittenberg, selanjutnya setelah lulus kuliah ia menjadi guru besar tafsir al-kitab di universitas yang sama.


Puncak reformasi yang dilakukan oleh luther ketika paus menjual surat-surat pengampunan dosa diluar batas, dan luther membacakan 99 pernyataan protes kepada gereja dan lembaga kepausan yang menjual surat-surat pengampunan dosa. Ia menilai pembelian surat itu tidak boleh dipaksakan dan harus didasarkan kesukarelaan. Hal lain yang sering didengungkan yaitu bahwa luther menentang doktrin sakramen suci gereja, pastor sebagai mediator antara manusia dengan tuhan, penyembahan tokoh dan benda keramat, karena menimbulkan kepercayaan-kepercayaan yang tidak logis.


Di sisi lain luther mengatakan bila manusia ingin selamat ia harus melakukan perbuatan-perbuatan yang baik yang dianjurkan Tuhan. Banyak bertaubat langsung kepada tuhan tanpa melalui perantara pastor. Doktrin-doktrin luther ini telah meruntuhkan mitos-mitos kesucian yang berada dibalik kekuasaan gereja dan lembaga imamat.


Desakralisasi (penghilangan kesakralan; proses menghilangnya sifat sakral atau suci) lembaga kependetaan berdampak jauh yang mengakibatkan timbulnya tuntunan agar semua manusia dianggap sama dihadapan tuhan. Desakralisasi itu juga meruntuntuhkan sistem hierarki gereja. Di tambah pula bahwa luther menolak tradisi keagamaan katolik yang sudah berlangsung ratusan tahun yaitu hak membaca dan menafsirkan kitab suci yang disandangkan pada hak istimewa pastor.


Luther telah menggoyahkan sendi-sendi monastisisme katolik yang telah mapan selama berabad-abad lalu ia menganjurkan perkawinan bagi para pastor. Menyadari banyaknya tindakan tak terpuji menyangkut hubungan dengan wanita dikalangan pastor. Perkawinan menurutnya bukan suatu dosa dan merupakan tuntutan biologis yang patut dipenuhi. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa luther berkaca dari pengalaman sebelumnya.


Disisi lain kekritisan terhadap paus yang di utarakan oleh luther tentang kekuasaan paus yang universal (umum berlaku untuk semua orang atau untuk seluruh dunia; bersifat melingkupi seluruh dunia) mendapat dukungan dari bangsawan dan penguasa. Hal itu disebabkan bahwa paus harus mengakui kekuasaan para pangeran atau penguasa sekuler suatu negara. Hal tersebut berdampak pada perbedaan otoritas politik dan otoritas keagamaan. Dengan kata lain paus harus mengakui kekuasaan otoritas politik penguasa negara dan tidak mencampuradukkan dengan otoritas agama.


Tesisi luther bahwa manusia hanya dapat di selamatkan oleh iman saja adalah gejala individualisme. Penolakannya pada sistem kependetaan yang lama merupakan salah satu alasan luther. Pandangan luther tentang organisasi gereja ialah adanya hubungan antara altar dan tahta, dengan demikian memperkuat tahta terhadap ancaman pemberontakan dan mendukung cita-cita pemerintahan absolut yang luas diterima dalam abad ke-16 dan 17 sewaktu mulai meningkatnya negara-negara nasional.


Ajaran-ajaran luther bukan saja memberikan kepastian rohaniah, tetapi melalui individualisme dari kepercayaan protestan menuju pada tujuan-tujuan untuk perbaikan sosial-ekonomi.


Secara keseluruhan gerakan reformasi dibawahi luther telah berhasil mengubah konsep imperium (kerajaan atau kekaisaran) dunia atau masyarakat universal menjadi konsep negara bangsa. Gerakan reformasi yang dibawa luther membawa semangat federalisme (paham yang menganjurkan pembagian negara atas bagian-bagian yang berotonomi penuh mengenai urusan dalam negeri) yang mengakibatkan imperium suci roma mengalami demoralisasi dan tumbuhnya benih-benih semangat nasionalisme dan separatisme (paham atau gerakan untuk memisahkan diri).


Reformasi Protestan yang dibawa luther mempunyai dampak yang besar yaitu sebagai sebuah gerakan keagamaan yang merasuk pada pada praktik dan pemikiran politik barat. Serta pandangannya mengenai kecocokan antara etos kapitalisme dengan etika keagamaan dan ia juga mengatakan bahwa kerja keras bagi penganut protestanisme merupakan sebuah panggilan tuhan agar memperoleh kekayaan ekonomi dan status sosial, karena bukanlah suatu dosa tetapi justru merupakan bentuk pengabdian kepada tuhan.


Pemikiran John Calvin

Calvin (1509-1564) telah meletakkan dasar teologis, filosofis, dan intelektual yang kokoh dalam keberhasilan gerakan reformasi protestan di eropa. Bedanya ialah dimana gerakan reformasi calvin lebih radikal dibanding luther, luther dinilai terlalu konservatif.

Calvin adalah reformator yang lahir di noyon, picardy, prancis pada tahun 1509. Sebagian hidup calvin dihabiskan di swiss namun dalam status kebangsaannya ia merupakan seorang perancis. Ibu dari calvin snediri sudah meninggal ketika calvin masih berumuran anak-anak. Dan akhirnya ayah calvin menitipkan anaknya kepada tetengganya yang seorang bagsawan untuk di didiknya. Calvin merupakan mahasiswa di universitas paris dan mendalami kajian hukum di orleans. Tahun 1541 ia mulai aktif sebagai penginjil, namun pada tahun 1564 yang pada usia 59 tahun, calvin meninggal akibat penyakit asma dan dyspepsia (gangguan pencernaan) yang dideritanya.

Pemikiran calvin yang terkenal yang menjadi basis teologis (berhubungan dengan pengetahuan ketuhanan berdasar pada teologi) dalam protestanisme yaitu tentang takdir. Calvin menjelaskan bahwa takdir manusia telah ditentukan oleh tuhan, siapapun tidak dapat mengubahnya bahkan pastor sekalipun. Doktrin calvin ini mempunyai kemiripan dengan konsep takdir augustinus bahwa semua manusia berdosa akibat kejatuhan dan dosa adam. Tapi calvin memberi asumsi bahwa manusia bisa selamat bila ia memperoleh rahmat tuhan, sehingga manusia dituntut untuk beramal kebajikan dan hidup asketis demi keagungan tuhan.

Asketisme (paham yangn mempraktekkan kesederhanaan, kejujuran dann rela berkorban) protestan ini mengajarkan orang perlu kaya dan tidak harus takut terhadap kekayaan. Kekayaan tidak mengakibatkan dosa tetapi yan meniimbulkan dosa ialah apabila kekayaan itu diperoleh denga cara haram untuk foya-foya dan kesenangan jasmani. Calvin mengutarakan bahwa perbuatan menyia-nyiakan waktu adalah sebuah dosa terbesar. Asketisme protestan ini juga menjunjung tinggi efisisensi (ketepatan cara dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan biaya) dan rasionalitas (pemikiran dengan pertimbangan yang logis).

Pemikiran calvin tentang konsep pemikirannya merupakan inspirasi dari ajaran nabi-nabi hedrew dan al-kitab baik perjanjian lama maupun perjanjian baru. Lalu sumber inspiratif lainnya timbul dari Lutheranisme, dimana ada kemiripan berupa doktrin asketisme duniawi, anti terhadap sakramen suci dan monastitisme menunjukkan bahwa luther membawa pengaruh terhadap calvin. Dan sumber lain yang menginspiratif dia membuat konsep sedemikian rupa yaitu dari sumber-sumber ajaran islam, namun faktor ini baru perupa dugaan sementara. Pengikut calvin diskotlandia menamakan dirinya prebyterian, di inggris puritan. Di beberapa negara lain seperti belanda, perancis, jerman, polandia, dan hungaria, tersebut calvinissangat berpengaruh

Bila dikaji lebih terstruktur terlihat perbedaan antara calvin dan luther ialah dalam konsepnya tentang hubungan antara kristus dengan penganut-penganut. Bagi luther keselamatan hanya dengan iman saja. Bagi calvin kekuasaan tuhan dan dosa manusia yang tak dapat ditebus mewarnai seluruh konsep. Dosa adalah pusat dari ajarannya.

Dampak reformasi protestan di barat

Dampak dari gerakan reformasi protestan yang pertama adalah dampak sosial politik terhadap eropa dan negara-negara barat pada umumnya. Hal ini terlihat dikala western christendom menjadi negara nasional kecil tanpa memiliki pusat kekuasaan. Dalam kehidupan sosial dan politik terjadi pula pergeseran. Paus kehilangan kekuasaannya dengan makin kuatnya negara-negara nasional. Akibat yang lain adalah tercampurnya masalah keagamaan dengan urusan politik; lebih dari seratus tahun sampai tahun 1468, eropa dilanda perang saudara, perang antar negara dengan masalah agama yang tercampur masalah politik. Sedangkan Dalam hal keagamaan, reformasi menghasilkan; gereja katolik terpecah, dan susunan yang lama ditinggalkan. Gereja dan dunia kristen direorganisasi kembali. Serta moralitas individual dan mulai penyelidikan teologis yang bebas. Agama kristen banyak di nasionalisasir. Dan dogma-dogma katolik semakin sempit dengan perlawanannya terhadap protestanisme karena selalu menarik garis-garis pemisah yang jelas. 

Zaman pertengahan didasarkan pada kepercayaan, baik dalam masalah keagamaan atau kehidupan sosial. Pandangan sosial pada zaman pertengahan ini dimanifestasikan pada susunan masyarakat dan sikap gereja terhadap kehidupan sosial dan ekonomi. Ditengah pandangan yang demikian ini borjuasi tumbuh sebagai kekuatan perusak atai pembangun.

Peradaban zaman pertengahan adalah peradaban otoritas dan katolisisme adalah agama yang mendasarkan diri pada otoritas, sedangkan protestanisme berdasarkan inner personal conviction, suatu agama individual.
Reformasi merupakan awal lahirnya gagasan demokrasi yang dijiwai oleh etika dan nilai keagamaan. Karena gerakan reformasi telah menumbuhkan kesadaran indivisual akan oentingnya hak-hak politik.

Melahirkan suatu keadaan dan kondisi yang menjurus pada terbentuknya negara kekuasaan. Karena pada prakteknya gerakan ini menimbulkan benih-benih kekuasaan absolut di eropa, hal itu juga memberikan andil terhadap munculnya konsepsi hak-hak ketuhanan para penguasa atau raja.

Reformasi bertanggung jawab terhadap intoleransi dan perang saudara dan agama dibarat akibat adanya perbedaan calvinisme dan katolik tersebut sehingga banyak kerugian yang di derita oleh kedua belah pihak selama berabad-abad. Karya seni bahkan hingga gereja dan bangunan keagamaan dihancurkan oleh kaum protestan dengan mengatasnamakan Tuhan. Contohnya di inggris dengan kaum puritan (orang yang hudup saleh dan menganggap kemewahan dan kesenangan sebagai dosa; anggota mazhab protestan yang pernah berkembang abad ke-16 dan abad ke -17 di inggris yang berpendirian bahwa kemewahan dan kesenangan adalah dosa) sebagai subjek dalam pelaku utamanya. Pembaharuann yang terjadi di inggris yang merupakan jalan tengah antara katolisisme dan protestanisme, yang akhirnya menjadi gereja sendiri.

Lain halnya di prancis, dimana kampung halaman calvin ini melahirkan 5 kali perang saudara antara tahun 1562-1593. Mulai dari kota hingga desa mengalami keretakan dalam tingkat sosial yang tinggi serta dalam agama sangat sensitif. Perang saudara terus terjadi selama itu hingga menimbulkan banyak korban jiwa, namun lambat laun terdapat motif dibalik adanya peperangan yang dimanfaatkan sebagian orang untuk mendapatkan tempat dalam perpolitikan dalam lingkup kaum feodal. Sedangkan di negeri belanda pemberontakan dimulai tahun 1572 adalah akibat gerakan calvinisme.


Hampir seluruh eropa mencekam setelah adanya gerakan reformasi protestan ini bahkan di belanda, di belanda hal ini memancing pemberontakan rakyat terutama kaum tani, karena bila rakyat tak bayar pajak maka akan di bunuh. Pangeran philip merasa dikhianati oleh rakyatnya sehingga beliau mengirimkan pasukan untuk mengikis berkembangnya kaum protestan. Namun rakyat tak hanya diam mereka meskipun terdesak dan juga membuat pihak rakyat yang menjadi korban namun pada tahun 1609 terjadilah perang atas nama Tuhan yang di mulai dari rakyat menuntut banyaknya korban dengan tujuan pangeran philip, dan pada akhirnya pangeran philip bisa dikalahkan. 


Kedua reformasi ini juga mengakobatkan terbaginya agama kristen menjadi sekte-sekte kecil; lutheranisme, calvinisme; anglicanisme; quakerisme; katholikisme. Meskipun di tijau dari segi doktrin-doktrin fundamentalnya sekte-sekte ini tidak memiliki prinsip berbeda, tatapi timbulnya sekte ini menyebabkan kesan keretakan serius dalam agama kristen. Akibatnya banyak bagian eropa terkotak-kotak dalam berbagai sekte, dimana pembagian ini dalam lingkup agama; dari jerman utara dan negara sakndinavia (swedia dan norwegia) menganut lutheranisme; skotlandia dan belanda serta perancis menganut calvinisme; dan negara-negara eropa lainnya seperti spanyol dan italia tetap menganut katolisisme (ortodoks).


posted by Fazar Shiddieq Karimil Fathah

Selasa, 20 Maret 2012

Pentingnya Memahami Kebutuhan Emosional Anak

Pada bagian sebelumnya kita telah mempelajari bahwa anak dan remaja lebih dikendalikan oleh emosi-emosi mereka daripada pemikiran rasional dan logis. Emosi ini menjelaskan mengapa anak dan remaja berperilaku demikian, termasuk perilaku yang merusak diri sendiri. Jadi jika kita ingin memotivasi mereka, sebaiknya kita pahami lebih dulu emosi yang mengendalikan mereka dan memanfaatkannya untuk mengarahkan perilaku dan pemikiran yang lebih memperdayakan. Berikut adalah ketiga kebutuhan emosional anak: 

1. Kebutuhan untuk merasa AMAN. Salah satu kebutuhan terkuat yang dibutuhkan soerang anak adalah perasaan aman. Aman didalam diri dan lingkungannya. Remaja mencari rasa aman dengan bergabung dengan sekelompok “geng” atau sekumpulan teman sebaya mereka, terlibat aturan sosial diantara mereka, serta meniru perilaku temannya. 

Seorang psikolog Dr. Gary Chapman, dalam bukunya “lima bahasa cinta” mengatakan kita semua memiliki tangki cinta psikologis yang harus diisi, lebih tepatnya jika anak maka orangtuanya yang sebaiknya mengisi. Anak yang tangki cintanya penuh maka dia akan suka pada dirinya sendiri, tenang dan merasa aman. Hal ini dapat diartikan sebagai anak yang berbahagia dan memiliki “inner” motivasi. 

Perlukah kita mempelajari dan mengetahui tangki cinta? Sangat perlu, saya seringkali merekomendasi para guru dan orangtua untuk mempelajari dan menemukan bahasa cinta anak mereka, dirinya dan pasangannya. Hal ini akan saya bahas pada artikel berikutnya). 

Contoh, terdorong oleh rasa cinta kepada anaknya seorang ibu memarahi anaknya yang sedang bermain computer. “berhenti maen computer dan belajar sekarang” lalu apa yang ada dibenak anak? Mungkin “Hmpf… Ibu tidak sayang padaku, dan ingin mengendalikan aku serta keasyikanku” Nah, anak menerimanya sebagai hal yang negatif, komunikasi yang menghancurkan rasa cinta ini biasanya yang menjadi akar permasalahan orangtua dan anak, serta guru. “Mencintai anak tidak sama dengan anak merasa dicintai” · 

Apa yang menyebabkan kebutuhan akan rasa aman tidak terpenuhi? Membandingkan anak dengan saudara atau orang lain. Ketika kita mengatakan “mengapa kamu tidak bisa menjaga kebersihan kamar seperti kakakmu”, “kenapa kamu tidak bisa menulis serapi Rudi”. Akan tumbuh perasaan ditolak, tidak diterima, mereka akan berpikir “papa/mama lebih suka dengan…” hal ini menumbuhkan sikap tidak suka dengan dirinya sendiri dan ingin menjadi orang lain. Mereka merasa aman dengan menjadi orang lain, bukan merasa aman dan nyaman menjadi dirinya sendiri. · 

Mengkritik dan mencari kesalahan. Ketika kita mengatakan: “dasar anak bodoh, apa yang salah denganmu? Kenapa kamu tidak dapat melakukan sesuatu dengan benar?” Dapat dipastikan, akan menimbulkan perasaan dendam, tidak ada rasa aman dilingkungan rumah (jika hal ini sering terjadi dirumah). · 

Kekerasan fisik dan verbal. Saya rasa tidak perlu dijelaskan lagi, hal ini sudah banyak kita temui di surat kabar dan berita ditelevisi, dan bahayanya atau akibatnya juga sering kita temui di media tersebut. 

Jika tidak ada rasa aman dalam rumah, maka seorang anak akan mencari perlindungan untuk memenuhi rasa aman mereka disemua tempat yang salah. Dan anak akan melakukan apa saja untuk mendapatkan rasa aman ini, mencari perhatian dengan cara yang salah. 

 
2. Kebutuhan akan pengakuan (merasa penting) dan diterima atau dicintai Jarang sekali orangtua membuat anak-anak mereka merasa penting dan diakui dirumah. Sebaliknya banyak orangtua yang membuat anak mereka merasa kecil dan tidak berarti dengan ancaman: “lebih baik kerjakan PR-mu sekarang, atau…” Apa yang ada dalam pikiran anak jika diperlakukan seperti itu? 

Kita orangtua justru senang jika anak melakukan hal yang kita perintah, tapi yang ada dipikiran anak adalah mereka merasa kalah dengan melakukan apa yang diperintahkan orangtua dengan cara seperti itu. Sehingga banyak anak yang menunda atau tidak mengerjakan apa yang ditugaskan orangtua (bahkan dengan ancaman sekalipun) untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya akan pengakuan. Peringatan keras bagi orangtua: Jika anak-anak tidak merasa dicintai dan diterima oleh orangtua, mereka akan terdorong untuk mencarinya disemua tempat yang salah. Keinginan seorang anak untuk diakui dan ingin dicintai begitu kuat, sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. 

Jika mereka tidak mendapat pengakuan dengan cara yang benar maka akan menemukan dengan cara yang salah dan ditempat yang salah. Kebutuhan ini mendorong beberapa anak dan remaja untuk menggunakan tato, mengganggu anak lain, bergabung dengan geng pengganggu, mengecat rambut dengan warna menyolok, bertingkah laku seperti badut dan pelawak. Hal ini umumnya menyusahkan mereka sendiri, tetapi demi mendapatkan pengakuan dan diterima (mendapatkan perhatian). 

Ada kasus ekstrim pada 16 april 2007, seorang siswa US Virginia Tech, Cho Seng-hui. Menembak dan menewaskan 32 siswa. 

Apa yang mendorong perilaku tersebut, sehingga dia melakukan hal yang begitu luar biasa gila? Dia melakukan hanya karena kebutuhan pengakuan dan rasa pentingnya begitu besar, tetapi tidak terpenuhi oleh orang-orang yang mengabaikannya dan menghinanya. Hal itu memaksanya keluar dari dunia logika dan merenggut nyawa orang lain serta dirinya sendiri, dalam pikirannya dia berpikir lebih baik mati bersama nama buruk dari pada hidup bukan sebagai siapa-siapa. 

3. Kebutuhan untuk mengontrol (merasa mandiri atau keinginan untuk mengontrol) Seiring pertumbuhan anak, sembari mencari identitas diri dan sambil belajar membangun kemandirian dari orangtua. 

Proses ini menciptakan kebutuhan emosional untuk bebas dan mandiri. Jadi itu sebabnya anak tidak mau didikte untuk apa yang harus dilakukan. Mereka merasa tidak “gaul” mendengarkan orangtua. Dengan mendengarkan nasihat orangtua mereka seakan diperlakukan seperti anak kecil. Ini menjelaskan mengapa anak lebih mendengarkan teman mereka dan om atau tante (paman atau bibi) yang masih muda dari pada orangtuanya sendiri. 

Orangtua yang cerdas, tidak akan menyerah menghadapi hal ini. Bagaimana caranya memberikan arahan dan agar anak mau mendengar orangtua? Gunakan komunikasi yang tidak bermaksud memaksa anak dengan nasihat kita. Buatlah seakan-akan mereka belajar dan bekerja keras untuk diri mereka sendiri bukan untuk kita. mereka akan lebih bersemangat dan termotivasi dengan cara seperti itu. 

Dan yang terpenting adalah memenuhi tangki cinta anak kita setiap hari dan memastikan selalu penuh saat bangun anak bangun tidur dan menjelang tidur. Dengan begitu anak tahu siapa yang paling mengerti dan sayang, serta kepada siapa dia akan datang pada saat membutuhkan seseorang untuk mendengar, yaitu kita orangtuanya. Ambilah manfaat dari informasi ini, kenali kebutuhan emosi anak kita. Pekalah dimana saat anak membutuhkan penerimaan, kebutuhan untuk mengontrol sesuatu, serta butuh untuk aman. 

Gunakan kata-kata yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut, berikut tips dan cara memenuhi kebutuhan emosi dasar seorang anak: 

1) Rasa aman: · Tenang sayang kamu aman bersama papa, mama akan temani kamu, hey… papa disini bakal jaga kamu sayang 

2) Rasa penerimaan atau dicintai: · Biasakan menatap mata saat berbicara pada anak, usahakan tatapan mata adalah datar atau “mata sayang” · Sentuh bagian bahu saat berbicara atau bagian manapun asal sopan, untuk menunjukan bahwa kita ada bersama dan dekat dengan anak · Usahakan sejajar (berdiri sejajar dengan anak atau berlutut) · Katakan: apapun yang terjadi papa/mama tetap sayang sama kamu, kamu tetap jagoan papa/mama, dimata papa/mama kamulah yang paling cantik 

3) Kebutuhan untuk mengontrol: · 
Jika memungkinkan, jika anda melihat anak anda perlu untuk melakukan sesuatu sendiri maka ijinkanlah · Sebenarnya itu adalah proses belajar untuk dirinya sendiri dan akan sangat bermanfaat dimasa dewasa · Harga diri anak akan semakin tinggi, jika kita rajin memberikan kontrol kepada anak, karena anak merasa mampu melakukan kegiatan tanpa bantuan (tentunya kegiatan yang aman sesuai dengan kebijaksanaan orangtua) · 

Luangkan waktu khusus untuk beraktivitas dan memberikan kontrol dan mengawasinya dengan kasih sayang, misal: anak umur 2-3 tahun minta makan sendiri, pergi ke sekolah sendiri, dan lain-lain 

Posted by: Fazar Shiddieq Karimil Fathah

Minggu, 11 Maret 2012

PERMULAAN PERDAGANGAN BELANDA DAN INGGRIS DI INDONESIA

A. PERDAGANGAN BELANDA

Pada pertengahan pertama abad XVI, keadaan perdagangan Belanda masih tetap seperti keadaan abad-abad sebelumnya.Pelayaran yang diselenggarakan masih berkisar antara Eropa Utara dengan Eropa Selatan.Pelabuhan-pelabuhan di negeri Belanda masih berfungsi sebagai tempat pemberhentian dan pemuatan barang-barabg ke kapal. Dalam lapangan perdagangan internasional, kota Antwerpen menempati peran yang penting. 

Kapal – kapal dari berbagai bangsa dating ke Antwerpen membawa barang-barang yang berasal dari Cadiz, Lisabon, Inggris, dan juga dari daerah timur.Eksport terpenting Antwerpen adalah laken. Hamper semua pedagang besar Eropa memiliki kantor dagang sebagai perwakilan di kota ini. Ketika terjadi perselisihan antara Belanda dengan Spanyol, Antwerpen memihak kepada Belanda.Pada akhir abad XVI pedagang-pedagang Belanda mulai mengadakan pelayaran di Laut Tengah.

Dalam tahun 1580 terjadi perubahan politik akibat dikalahkannya Portugas atas Spanyol.Akibatnya pedagang Belanda mengalami kesusahan dalam perdagangan.Para pedagang Belanda akhirnya merasa perlu untuk menemukan sendiri jalan ke arah timur, ke daerah sumber barang-barang yang sebelumnya dapat diperoleh di Lisabon. Kondisi-kondisi objektif yang dimiliki oleh para pedagang Belanda sebagai dorongan untuk menemukan jalan ke timur (Hindia) adalah : 

1. Modal yang mereka miliki sebagai keuntungan perdagangan laut timur sudah cukup untuk mengadakan penjelajahan ke dunia Timur. 

2. Syarat-syarat teknis sudah terpenuhi untuk melakukan penjelajahan samudra. 


3. Sejak tahun 1594 prdagang-pedagang Belanda dilarang melakukan kegiatan dagang di Lisabon melalui dekrit yang dikeluarkan oleh raja Phillipus II dari Spanyol. Tujuan dikeluarkannya dekrit tersebut adalah untuk mematika sumber perekonomian Belanda, sehingga tidak mampu membiayai perangnya melawan Spanyol. 

Portugis yang sudah terlebih dahulu dating ke Asia menguasai Lautan Hindia dan Teluk Persia hingga Selat Malaka tidak menghendaki bangsa Eropa lain mendekati wilayah kekuasaanya. Oleh karena itu, pedagang-pedagang Belanda berlayar menjahui daerah-daerah yang membentang di Lautan Hindia tersebut. Itulah sebabnya pedagang-pedagang Belanda yang melakukan espedisi pertamanya ke perairan Indonesia, setelah dari ujung selatan benua Afrika langsung menuju ke Jawa yang belum diduduki Portugis.Pedagang-pedagang Belanda banyak menaruh kepercayaan kepada keberhasilan ekspedisi dagang pertama yang mencapai wilayah Indonesia.

Dari masa penjelajahan itu banyak diperoleh informasi yang cukup lengkap mengenai perdagangan tradisional yang ada di Indonesia dan Asia pada umumnya.Jika melihat latar belakang kehadiran pedagang-pedagang Belanda ke Indonesia, maka secara ekonimis kehadiran mereka ini semata-mata adalah untuk berdagang.Hal ini berbeda bila dibanding dengan motif kehadiran Portugis dan Spanyol yang setengah-tengah.

Oleh karena semangat dagang yang lebih besar yang dimiliki oleh orang-orang Belanda, maka mereka berusaha membentuk organisasi dagang yang benar-benar rapi dalam rangka memperoleh keuntungansecara ekonomis.Pada tahun 1602 terwujud dibentuknya Vereenigde Oost Indische Compsgnie (VOC) yang terbentuk atas prakarsa dari Johan van Oldenbarneveld. Keja sama pedagang-pedagang VOC ini dianggap penting karena alasan-alasan berikut : 1. Secara bersama-sama diperlukan adanya suatu kekuatan untuk menghadapi kekuasaan Spanyol dan Portugis. 2. Perjalanan yang jauh dan penuh resiko dalam pelayaran dapat diperingan dengan kerjasama di antara mereka. 3. Untuk dapat mempertahankan diri di Asia, maka mereka harus memegang monopoli perdagangan. 

Segera setelah VOC berdiri dibentuk, pada tahun 1602 itu pula organisasi ini memperoleh hak octroi dari staten general yang isinya adalah monopoli perdagangan di wilayah yang membentang antara Tanjung Harapan (Afrika Selatan) hingga selat MagelhaensAmerika Selatan). Semua hak yang dimiliki VOC itu secara ketatanegaraan sebenarnya merupakan hak yang dimiliki oleh suatu Negara yang berdaulat.Untuk memperkuat kedudukan VOC di Indonesia, pemerintah Belanda memberikan hak-hak istimewa. Hak-hak istimewa VOC tersebut antara lain : 

a. Hak monopoli dagang 

b. Hak membuat dan mencetak uang 

c. Hak membentuk tentara 

d. Hak menyatakan perang ataupun membuat perjanjian Tujuan diberikannya hak octroi itu dimaksudkan: 

1. Mencegah terjadinya persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda sendiri. 

2. Mampu secara bersama-sama mengahadapi persaingan sesama pedagang Eropa dan pedagang Asia. 

3. Memberikan kekuasaan kepada para pedagang untuk mengadakan perlawanan terhadap Spanyol dan Portugis. 

Bagi para pendiri VOC (kebanyakan pendirinya adalah bekas anggota-anggota compagnie van verre ). Kumpeni dagang Belanda ini dimulai dengan modal 6,5 juta gulden yang terbagi atas saham-saham. Untuk memperkuat kedudukan kumpeni di Indonesia, De Heren Seventien pada tahun 1609 memutuskan untuk memberikan pimpinan pusat kepada perusahanny yang adaa di Indonesia. 

Untuk pertama kali Pieter both diangkatsebagai pimpinan tertinggi kumpeni di Indonesia sebagai Gebernur Jenderal di Ambon.Dalam melaksanakan tugasnya, gubernur jenderal dibantu oleh beberapa Dewan Hindu yang merupakan penasehat-penasehat yang ahli dalam masalah-masalah penduduk bumiputera.Fungsi seorang gubernur jenderal adalah sebagai kepala militer, kepala pemerintahan sipil, dan kepala perdagangan.Dengan demikian Ambon berfungsi sebagai pusatmiliter, pusat pemerintahan dan pusat dagang.Sementara itu dalam perdagangan, posisi Portugis semakin terdesak akibat sifat perdagangannya yang agresif.

Namun saingan berat yang muncul adalah pedagang-pedagang Inggris.Pada masa kepimpinan gubernur jenderal dipegang oleh J.P.Coen diputuskan untuk melakukan perlawanan terhadap pedagang-pedagang dari Inggris. J.P.Coen memidahkan pusat kegiatan dari Ambon ke Batavia.Pemindahan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pangkalan militer dan pangkalan dagang yang dekat dengan pelayaran-pelayaran menuju Tanjung Harapan, India, Melayu dan Asia Timur. 

B. Perdagangan Inggris 

Kedatangan bangsa Inggris ke Indonesia dirintis oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish.Dengan mengikuti jalur yang dilalui Magellan, pada tahun 1579 Francis Drake berlayar ke Indonesia.Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate dan kembali ke Inggris lewat Samudera Hindia. Perjalanan beriktunya dilakukan pada tahun 1586 oleh Thomas Cavendish melewati jalur yang sama. 

 Pengalaman kedua pelaut tersebut mendorong Ratu Elizabeth I meningkatkan pelayaran internasioalnya.Hal ini dilakukan dalam rangka menggalakan ekspor wol, menyaingi perdagangan Spanyol, dan mencari rempah-rempah.Ratu Elizabeth I kemudian memberi hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus perdagangan dengan Asia.

EIC kemudian mengirim armadanya ke Indonesia.Armada EIC yang dipimpin James Lancestor berhasil melewati jalan Portugis (lewat Afrika). Kedatangan mereka ke dunia timur juga didorong oleh kebutuhan untuk mencari daerah pasaran bagi hasil industrinya,terutama tektils dan lebih utama lagi adalah wool. Perdagang-pedagang Inggris juga membawa rempah-rempah ke Eropa tetapi Inggris tidak melibatkan diri dalam perdagangan rempah-rempah karena sudah banyak saingan di Eropa yaitu Portugis dan Belanda. 

Di wilayah Asia, Inggris sedapat mungkin menghindari bentrokan dengan Eropa yang lain. Perang perdagangan dilakukan jika keadaan sangat terpaksa. Ekspedisi Inggris ke dunia Timur dilakukan dengan menghindari pos-pos dagang yang telah dikuasai oleh bangsa lain. Ketika berlangsung ekspedisi antara tahun 1577 – 1580 di bawah Francis Drake, tebukalah harapan untuk melakukan penjajahan lebih lanjut. Periode antara 1591 – 1602 dilaksanakan secara sungguh-sungguh usaha untuk menemukan jalan ke Asia.Usaha mereka akhirnya berhasil yaitu dibuktikan dengan diselenggarakanya hubungan perdagangan dengan Aceh dan Banten sejak tahun 1602.

Secara keseluruhan perdagangan Inggris di Asia dilaksanakan dengan lebih tenang dibanding dengan saingannya dari Eropa.Di wilayah Indonesia, Inggris tidak menemukan sesuatu yang mereka cari.Oleh karena itu, perhatian mereka terhadap Indonesia tidak begitu besar. Kurangnya perhatian terhadap Indonesiadisebabkan oleh 2 hal, yaitu : 

1. Indonesia tidak memiliki cukup persediaan bahan untuk keperluan indusri tekstil, yaitu kapas. 

2. Belanda yang sudah dahulu masuk ke Indonesia menggunakan kekerasan dalam menghadapi pesaing-pesaing dagangnya. 

C. Perkembangan Kumpeni Dagang Belanda 

Pada awalnya, tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia hanya untuk membeli rempah-rempah dari para petani Indonesia. Namun, dengan semakin meningkatnya kebutuhan industri di Eropa akan rempah-rempah, mereka kemudian mengklaim daerah-daerah yang mereka kunjungi sebagai daerah kekuasaannya. 

Di tempat-tempat ini, bangsa Eropa memonopoli perdagangan rempah-rempah dan mengeruk kekayaan alam sebanyak mungkin. Dengan memonopoli perdagangan rempah-rempah, bangsa Eropa menjadi satu-satunya pembeli bahan-bahan ini. Akibatnya, harga bahan-bahan ini pun sangat ditentukan oleh mereka. Untuk memperoleh hak monopoli perdagangan ini, bangsa Eropa tidak jarang melakukan pemaksaan. Penguasaan sering dilakukan terhadap para penguasa setempat melalui suatu perjanjian yang umumnya menguntungkan bangsa Eropa. Selain itu, mereka selalu turut campur dalam urusan politik suatu daerah.Bangsa Eropa tidak jarang mengadu domba berbagai kelompok masyarakat dan kemudian mendukung salah satunya. 

Dengan cara seperti ini, mereka dengan mudah dapat mempengaruhi penguasa untuk memberikan hak-hak istimewa dalam berdagang Pertimbangan-pertimbangan dan perhitungan-perhitungan ekonomis selalu digunakan dalam mengambil semua tindakan.Usaha mereka selalu diarahkan untuk memperoleh keuntungan secara materi.Untuk itulah mereka berusaha merebut daerah-daerah strategis secara ekonomis, yaitu daerah-daerah penghasil rempah-rempah dan lada. Keberhasilan menguasai daerah produsen dan daerah perdagangan milik Portugis dan Spanyol di Asia itu bagi negeri Belanda memiliki arti : 

1. Perang melawan Portugis dan Spanyol dapat diperluas hingga Asia. 

2. Keuntungan perdagangan Asia bagi Portugis dan Spanyol merupakan dana pendukung perang yang sangat diandalkan bagi Negara-negara tersebut. Karena maksud seperti itulah, sejak berdirinya kumpeni dagang VOC, pemerintah negeri Belanda telah memberikan kekuasaan yang sangat luas kepada persekutuan dagang ini. Di Maluku, khususnya di Ternate dan Ambon, VOC berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah. Ketika Ambon sedang melawan Portugis, Belanda segera melibatkan diri dalam kemelut itu.Atas bantuan Belanda, maka Ambon berhasil mendesak pedagang-pedagang Portugis keluar dari Ambon. 

Di Ternate, karena bantuan yang diberikan kepada sultan Ternate ketika menghadapi ancaman dari Portugis dan Spanyol, kumpeni Belanda akhirnya memperoleh hak beli utama atas rempah-rempah di Ternate. Bahkan olehsultan akhirnya VOC dianggap sebagai pelindung.Demikian pula dengan keberadaan Spanyol di Tidore.Namun oleh VOC keberadaan Spanyol tidak terlalu membahayakan kedudukan Belanda di Maluku.Spanyol akhirnya juga terusir dari Tidore pada tahun 1663.

Pesaing-pesaing mereka tinggal pedagang-pedagang Jawa.Kumpeni cukup sulit dalam menghadapi pedagang-pedagang Jawa ini. Beberapa factor yang menyebabkan kumpeni Belanda sulit untuk menggantikan peranan pedagang Jawa : 


1. Perdagangan yang dilakukan di Indonesia Timur adalah perdagangan bebas, artinya pada tingkat pasar, pedagang-pedagang lokal melakukan hubungan dagang dengan siapa saja. 

2. Pedagang-pedagang Jawa menguasai bahan penukar yang dibutuhkan oleh pedagang-pedagang Maluku. Untuk mengalahkan pedagang-pedagang Jawa di Maluku, maka kumpeni Belanda berusaha untuk memotong perdagangan mereka di wilayah barat. Dengan cara seperti itu menjadikan peran pedagang Jawa di Maluku menjadi mundur. Di kepulauan Banda VOC juga berusaha memperoleh monopoli pembelian atas pala. Mereka memerlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh monop[oli dagang di Banda. Kemantapan ekonomi dan politik orang-orang Belanda sebenarnya baru dicapai ketika mereka memindahkan pusat kegiatannya dari Ambon ke Batavia pada tahun1619. Dikatakan sebagai peletak dasar kekuasaan Belanda di Indonesia, karena tindakan-tindakan berikut : 

1. Memindahkan pangkalan tetap dari Ambon ke Batavia 

2. Mengeyahkan semua pedagang asing dari Maluku 

3. Mulai menaruh perhatian terhadap daerah pedalaman Jawa Pada permulaan abad XVII, Malaka yang dikuasai oleh Portugis merupakan ancaman militer yang terpendam bagi orang-orang Belanda.Bagi pedagang-pedagang Portugis, Malaka merupakan pelindung yang diandalkan bagi perdagangan mereka.Jalur selat Malaka lebih menguntungkan untuk pelayaran menuju Eropa. Kebutuhan akan tekstil sebagai bahan penukar perdagangan dengan daerah Maluku dicukupi oleh India, namun mereka tidak memperolehnya secara langsung. 

Pada tahun 1641 Malaka diserang oleh kapal-kapal Belanda dan sejak itu perdagangan Malaka sama sekali jatuh. Pusatperdagangan Indonesia sebelah barat digantikan oleh Batavia.Puncak kekuasaan VOC di perairan Indonesia adalah akhir abad XVII. Angkatan laitnya menguasai Samudra Hindia dan membantu mempertahankan monopoli-monopoli perdagangan di Maluku, Makassar, Banten dan daerah-daerah lain. 

Kekuasaan VOC di darat sebatas hanya meliputi beberapa pulau rempah-rempah di Maluku dan beberapa tempat bertahan berupa benteng-benteng pertahanan di kota-kota pantai.Kebesaran perdagangan laut yang dimiliki pada akhir abad XVII oleh Belanda belum didukung oleh penguasaan atas daratan di Indonesia. 

Posted by: Fazar Shiddieq Karimil Fathah