Kamis, 26 Agustus 2010

Universitas Stanford

Tulips, one of the first spring flowers to emerge, began to be seen around Tresidder Union.

Photo: L.A. Cicero / Stanford News Service

Penelitian Pendidikan di Universitas Stanford

E

Early Childhood Education
|Connie Juel | Susanna Loeb | Aki Murata |
Sean Reardon | Deborah Stipek |

Economics of Education
|Martin Carnoy | Susanna Loeb |

Education Policy
|Jennifer Adams | Anthony Bryk | Martin Carnoy |
Linda Darling-Hammond | Susanna Loeb | Milbrey McLaughlin |

Educational Equity
|Martin Carnoy | Linda Darling-Hammond | Shelley Goldman |
Kenji Hakuta | Ira Lit | Susanna Loeb | Rachel Lotan |
Debra Meyerson | Roy Pea | Sean Reardon | Guadalupe Valdes |

Educational Research in Student Testing and Large-Scale Assessment
|Susanna Loeb |


Elementary Education
|Claude Goldenberg | Shelley Goldman | Connie Juel |
Michael Kamil | Ira Lit | Aki Murata |
Sean Reardon | Deborah Stipek |

English Education
|Pam Grossman | John Willinsky |

Equity and Poverty
|Jennifer Adams | Martin Carnoy | Susanna Loeb |
Aki Murata | Sean Reardon |

Equity in the Development of Technological Fluency
|Brigid Barron |

Ethnography
|Nicole Ardoin | Bryan Brown | Shelley Goldman | Ray McDermott | Debra Meyerson |

Evaluation
|Nicole Ardoin | Linda Darling-Hammond |


F

Family Issues
|Claude Goldenberg | Shelley Goldman | Teresa LaFromboise |
Ray McDermott | Guadalupe Valdes |

Feminism
|Debra Meyerson | Christine Min Wotipka |

For Profit Schools
|Martin Carnoy |

Foreign Language Instruction
|Michael Kamil | Amado Padilla | Guadalupe Valdes |

G

Gender Studies
|Prudence L. Carter | Debra Meyerson | Francisco Ramirez | Christine Min Wotipka |

Globalization
|Jennifer Adams | Martin Carnoy | Francisco Ramirez |
John Willinsky | Christine Min Wotipka |

Grading Policy
|John Krumboltz | Deborah Stipek |


H

High-stakes Testing
|Linda Darling-Hammond | Edward Haertel | Susanna Loeb |

Higher Education
|Anthony Antonio | William Damon | Patricia J. Gumport |
David Labaree | John Willinsky | Christine Min Wotipka |

Hispanic Issues in Education
|Martin Carnoy | Claude Goldenberg | Amado Padilla | Guadalupe Valdes |

Historical Consciousness
|Sam Wineburg |

History of Education
|David Labaree |

Human Rights
|Francisco Ramirez | Christine Min Wotipka |

Sekolah Pendidikan Universitas Stanford

Minggu, 22 Agustus 2010

KMKB Goes to Village

Program Mandiri Divisi Pendidikan KMKB


The village (Indonesian: kelurahan, desa) is the lowest level of government administration in Indonesia. It could be a village or a kelurahan. A village is headed by a village chief (kepala desa), which is elected by popular vote. A kelurahan is headed by a lurah. A village is divided non-administratively into local communities which manage certain number of households. In Aceh, a village is called as kampung.




The term kampung (sometimes spelling kampong) in the English language has been defined specifically as "a Malay hamlet or village in a Malay-speaking country"[5] In other words, a kampung is defined today as a village in Brunei, Indonesia or Malaysia. In Malaysia, a kampung is determined as a locality with 10,000 or fewer people. Since historical times, every Malay village came under the leadership of a penghulu (village chief), who has the power to hear civil matters in his village (see Courts of Malaysia for more details).

A Malay village typically contains a "masjid" (mosque) or "surau" (Muslim chapel), paddy fields and Malay houses on stilts. Malay and Indonesian villagers practice the culture of helping one another as a community, which is better known as "joint bearing of burdens" (gotong royong),[6] as well as being family-oriented (especially the concept of respecting one's family [particularly the parents and elders]), courtesy and believing in God ("Tuhan") as paramount to everything else. It is common to see a cemetery near the mosque, as all Muslims in the Malay or Indonesian village want to be prayed for, and to receive Allah's blessings in the afterlife.




In Indonesia, the terms differ, villages are called desa/kelurahan, and village heads kepala desa but the same general concept applies, there is some variation among the vast numbers of Austronesian ethnic groups. In some areas such as Tanah Toraja, elders take turns watching over the village at a command post.


Edensor

Edensor
768739 ee826b35-by-Alan-Heardman.jpg
Edensor.
Edensor is located in Derbyshire
Edensor

Edensor shown within Derbyshire
OS grid reference SK251700
District Derbyshire Dales
Shire county Derbyshire
Region East Midlands
Country England
Sovereign state United Kingdom
Post town BAKEWELL
Postcode district DE45
Police Derbyshire
Fire Derbyshire
Ambulance East Midlands
EU Parliament East Midlands
List of places: UKEnglandDerbyshire


Sumber:

1. Wikipedia
2. http://www.derbyshire-peakdistrict.co.uk/edensor.htm

Tahap Ke-Dua Pembangunan Asrama KMKB



Tiap Anggota KMKB Membuat 1 Celengan Kecil




Semangat dan Semoga Bermanfaat

Rabu, 18 Agustus 2010

Senangnya Sekolah

KELAS KITA

“Selamat pagi, anak-anak,” kata Pak Guru di senin pagi.

“Selamat pagi, Pak,” jawab para murid.

“Bagaimana liburan kalian?” tanyanya.

“Sangat baik, Pak. Kami melempar banyak bola salju dan membuat boneka salju!”

“Jadi, kalian menikmati turunnya salju selama akhir pekan, ya” dia tersenyum pada anak-anak.

“Iya, Pak Guru, kami bersenang-senang,” mereka menjawab.

Pak Guru melihat ke sekeliling kelas dan mengernyitkan kening. “Bapak lihat ada dua orang murid yang tidak datang ke sekolah hari ini.”

“Benar, Salim dan Aisya tidak hadir hari ini.”

“Kalian tahu mengapa?”

“Mereka ada di rumah, Pak,” kata anak-anak. “Mereka pasti sedang sakit.”

“Itu artinya mereka pasti bermain di salju terlalu lama,” kata Pak Guru.

“Kami bermain di salju juga; akankah kami jatuh sakit, pak guru?” tanya anak-anak, waspada.

“Jika kalian tidak berhati-hati dan berada di luar bersama salju terlalu lama, kalian mungkin akan sakit.”

“Mengapa salju membuat orang sakit? Kami senang saat salju turun. Dan kami senang bermain di salju.”

Pak Guru menjelaskan: “Penyebab orang sakit adalah masuknya kuman ke dalam tubuh mereka. Seperti kalian ketahui, kuman adalah organisme yang tidak terlihat. Kuman masuk ke dalam tubuh kita dan mencoba membuat kerusakan. Bila kita tidak hati-hati akan kebersihan kita, dan makan tanpa mencuci tangan, kuman dapat masuk ke dalam tubuh kita dan menetap di dalamnya.”

“Apakah kita langsung sakit begitu kuma masuk ke dalam tubuh kita, Pak?” murid-murid ingin tahu.

“Tidak,” jawabnya. “Kita tidak selalu sakit. Saat Allah menciptakan kita, Dia memberikan tubuh kita sistem kekebalan yang menakjubkan untuk melawan kuman. Kita tidak menyadarinya, namun unsur sistem kekebalan ini melindungi tubuh kita layaknya sebuah pasukan. Setiap unsur dari sistem kekebalan yang sangat rumit ini melakukan tugasnya dengan sempurna.”

“Jadi, Pak, kenapa kita jatuh sakit? Apakah karena sistem kekebalan kita tidak melakukan tugasnya?”

“Tidak, pada orang yang normal, sistem kekebalan senantiasa bekerja. Tanpa pengetahuan kita, sistem kekebalan kita terlibat dalam peperangan besar melawan kuman. Pertama-tama, sistem kekebalan mencoba untuk mencegah kuman masuk dan tinggal di tubuh kita. Jika kuman berhasil masuk ke dalam tubuh kita, sistem kekebalan akan menghancurkannya dengan segera.”

“Jadi kenapa kita jatuh sakit?” mereka masih ingin tahu.

“Kalau kita berada di luar dalam keadaan dingin terlalu lama,” dia menjelaskan, “Dan jika kita tidak hati-hati saat kita makan, tubuh kita kehilangan kekuatan. Saat ini terjadi, sistem kekebalan kita menjadi lemah juga. Kuman yang belum dihancurkan berkembang biak dan menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh kita.”

“Jadi, saat ini terjadi, apakah kuman mengambil alih seluruh tubuh kita?” mereka bertanya.

“Tidak.” dia melanjutkan. “Pada saat itu, sistem kekebalan kita memulai peperangan yang bahkan lebih besar lagi melawan kuman. Karena perang besar yang terjadi dalam tubuh kita ini, kita mengalami demam, kita merasa kehilangan daya dan persendian kita mulai sakit.”

Para murid mengangguk. “Ya. Saat itu terjadi, kita harus berbaring di tempat tidur.”

“Tentu saja, saat itu terjadi, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah beristiraha. Kalau kita dapat istirahat yang banyak dan minum obat pada waktu yang bersamaan, dan kalau kita memakan semua makanan kita, sistem kekebalan kita akan bertambah kuat dan membantu kita. Jadi, pada waktu singkat sistem kekebalan akan mengalahkan kuman dan melempar mereka keluar dari tubuh kita. Dengan cara ini, kita menjadi sehat kembali.”

“Sekarang kami mengerti mengapa kami sakit,” murid-murid berkata padanya. “Mulai saat ini, kami akan sangat berhati-hati.”

“Benar” Pak Guru berkata: “Allah memberikan kita nikmat yang sangat besar saat Dia menciptakan tubuh kita dan dengan sistem pertahanan semacam itu di dalamnya. Kita harus sangat berterima kasih kepada-Nya atas itu, dan menjaga diri kita sendiri agar kita tidak kehilangan kesehatan yang Dia berikan kepada kita.”

Sumber:

Harun Yahya

Selasa, 17 Agustus 2010

Wejangan pada Pengukuhan Paskibraka Tahun 2010



Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam Sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati saudara Wakil Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Herawati Boediono dan para tamu undangan, para anggota Paskibraka tahun 2010 yang saya cintai dan saya banggakan;

Marilah kita awali, kegiatan kita hari ini dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberikan kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan untuk melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Atas nama negara dan pemerintah, serta selaku pribadi, saya mengucapkan selamat kepada seluruh anggota Paskibraka Tahun 2010 yang sebentar lagi, insya Allah akan mengemban tugas yang amat mulia dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan negara kita pada tahun 2010 ini.

Adik-adik adalah putra-putri terbaik bangsa yang telah dipilih, dididik, dan dilatih untuk mengemban tugas yang bersejarah ini. Oleh karena itu, laksanakan tugas yang penting ini dengan sebaik-baiknya. Saya juga berharap agar apa yang akan kalian laksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Kemerdekaan kita ini dapat meningkatkan motivasi kalian semua untuk berbuat yang lebih baik kepada bangsa dan negara, merintis karier menuju masa depan yang kalian cita-citakan semua.

Saya pada kesempatan yang baik ini, ingin menyampaikan harapan dan arahan kepada semua anggota Paskibraka, agar kalian semua dapat meraih cita-cita yang kalian harapkan. Yang ingin saya sampaikan ini sesungguhnya tiada lain adalah bagaimana putra-putri Indonesia, pemuda Indonesia dapat mengarungi perjalanan karier menuju masa depan yang baik, karena semua tahu bahwa tidak ada jalan yang lunak untuk mencapai tujuan yang mulia, akan banyak tantangan, rintangan, dan ujian di hadapan kalian semua.

Oleh karena itu, yang akan berhasil adalah mereka yang mampu mengatasi semua tantangan, rintangan, dan ujian itu. Oleh karena itu, pemuda–pemudi Indonesia, putra-putri Indonesia haruslah memiliki karakter yang tangguh dan cara pandang atau mindset yang benar, agar sekali lagi, perjalanan karier kalian ke depan akan senantiasa berhasil.

Lima hal yang kalian perlu camkan, tumbuhkan, dan kembangkan dalam perjalanan karier ke depan. Pertama adalah kalian harus sungguh menjadi putra-putri bangsa yang beriman dan berkarakter.

Yang kedua, kalian harus selalu mengasah ilmu untuk benar-benar menjadi manusia-manusia Indonesia yang cerdas dan rasional.

Yang ketiga, menghadapi tantangan zaman, tantangan era globalisasi, dan era transformasi di negeri kita ini, kalian diharapkan senantiasa bersikap inovatif dan mengembangkan budaya unggul, the culture of excellence, bukan sekedar menjalankan sesuatu, tetapi menjalankan dengan baik do the best, do your best.

Yang keempat, tidak ada sesuatu yang mudah diraih, hampir pasti kalian akan menghadapi masalah, tantangan, cobaan, godaan, ujian yang seolah-olah tidak mudah untuk diatasi. Oleh karena itu, kalian semua harus bermental dan memiliki semangat, harus bisa the can do spirit. Kalau kita punya mental harus bisa, seberat apapun persoalan yang dihadapi insya Allah ada jalan, ada solusi. Tapi kalau kalian mudah menyerah, menganggap segala sesuatunya sulit dan tidak ada jalan keluar, memang kalian tidak akan pernah menemukan solusi dan jalan keluar.

Kemudian yang kelima, di atas segalanya, kalian harus menjadi patriot yang bertanggung jawab. Putra-putri Indonesia yang sungguh mencintai bangsa dan negaranya, sungguh mencintai tanah airnya, sebagaimana yang kalian ikrarkan tadi untuk menjadi anggota Paskibraka.

Itulah lima karakter dan lima cara pandang yang harus kalian bangun dan mantapkan sekarang dan ke depan. Masih dalam kaitan itu semua, saya berharap kalian semua justru bisa menjauhi, bisa menghilangkan sifat dan cara pandang yang justru akan menghalangi perjalanan kalian ke depan untuk meraih cita-cita kalian semua.

Pertama, Jangan kalian memiliki sifat dan sikap yang yang skeptis dan pesimis. Kedua, jangan suka berpikir yang negatif, sinis. Kita tidak akan menjadi bangsa yang cynical. Yang ketiga, jangan pernah mengembangkan sikap dan sifat buruk sangka, itu meracuni pikiran dan hati kalian semua. Yang keempat, jangan terlalu mudah dan terlalu gemar menyalahkan pihak lain, tapi seringlah melakukan introspeksi, mawas diri untuk menemukan apa yang belum benar, apa yang keliru untuk melakukan koreksi dan perbaikan agar akhirnya kalian menjadi lebih baik. Dan yang kelima, juga di atas segalanya jangan menjadi manusia yang tidak beriman, percaya pada tahayul dan hal-hal yang sifatnya tidak rasional.

Insya Allah, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, kalau kalian ingat menjalankan sungguh lima sifat, karakter, dan cara pandang yang baik tadi dan sebaliknya menjauhi, mencegah, tidak terjebak kepada lima sifat dan cara pandang yang buruk tadi, maka terbuka masa depan kalian yang baik, Dan disitulah kalian, insya Allah dengan doa kami semua sinar-sinar kalian akan tumbuh menjadi putra-putri bangsa yang handal, insya Allah menjadi tokoh dan pemimpin di negara yang sama-sama kita cintai ini di masa depan.

Akhirnya, untuk menghadapi tugas pada tanggal 17 Agustus mendatang, saya berharap kalian semua berkonsentrasi, menjaga kesehatan, menjaga jasmani, agar tugas tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Kepada jajaran Paskibraka yang lain, saya juga mengucapkan selamat bertugas kepada para pembina, pelatih, pengasuh saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas segala upaya dan jerih payahnya menggembleng, mendidik, mempersiapkan anak-anak kita ini untuk mengemban tugas yang amat bersejarah, selamat bertugas, Tuhan beserta kita.

Sekian.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Minggu, 01 Agustus 2010

Sekolah Alam

CITA RASA AJAIB YANG BERASAL DARI TANAH

Semua hal yang Allah ciptakan sangat sempurna. Contohnya, sebuah pohon buah atau jenis pepohonan lainnya, memiliki tingkat kecerdasan tinggi yang bahkan hingga saat ini pengetahuan serta teknologi mana pun belum ada yang sanggup menandinginya.

Adalah hal yang sangat mengagumkan bahwa informasi yang tersembunyi dari sebuah bibit, mengandung banyak hal mengenai wujud tanamannya, bentuk, struktur, karakteristik, warna atau bahkan jumlah dari dedaunannya, jika berbuah, karakteristik dan struktur buah-buahan tersebut.

Disamping rasa dan bau yang beragam, buah juga merupakan keajaiban dari segi estetika. Mereka sangat pas memenuhi langit-langit mulut kita, menyediakan apa yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin yang dimilikinya merupakan salah satu kebjiaksanaan dari suatu penciptaan buah. Ditambah lagi, dari segi estetika, buah memiliki penampilan yang sangat menarik dengan beragam warna.

Kemasannya pun, seperti jeruk dan pisang yang hanya dianggap sebagai lapisan buah oleh kebanyakan orang sangat cantik dan mudah dikupas. Cita rasa serta baunya pun spektakuler, contohnya jeruk, ada yang terasa pahit, ada pula yang terasa manis, begitu pun dengan baunya ada yang wangi ada pula yang tidak. Bisa saja warnanya gelap, akan tetapi setiap buah memiliki kecantikan warnanya masing-masing dan bebauan yang unik semua mereka hasilkan dari bahan yang berasal dari tanah serta lumpur, walaupun tanah berbau tidak enak namun pepohonan mencerna bahan tersebut melalui proses kimia menjadikan setiap buah memiliki rasa dan baunya masing-masing.

INFORMASI RASA DAN BAU DALAM PEPOHONAN


Ada juga keajaiban lain selain ini. Keajaiban ini, dalam kenyataan adalah hal yang sangat rumit, adalah pertanyaan bagaimana pohon-pohon ini bisa mengetahui bau serta rasa dari masing-masing buah, karena konsep seperti "rasa yang enak" atau "bau yang sedap" dimiliki manusia, dan pepohonan tidak mengetahui apakah rasa itu enak atau bau itu sedap dengan sendirinya. Mereka harus memiliki konsep tentang estetika, apakah rasa ini enak menurut langit-langit di mulut atau apakah baunya sedap. Manusia perlu mempelajari kombinasi apa saja yang mereka sukai, rasa apa yang ia sukai, atau seperti apakah anatomi yang lidah mereka miliki, setelah mempelajari ini, pepohonan melakukan hal yang sama seperti yang telah kita sebut tadi dan melakukan proses kimia terhadap zat zat yang didapatkannya dari lumpur.

Kemampuan yang sangat sempurna ini tidak hanya terbatas pada bau, rasa atau warna. Pohon yang terlihat hanya seperti kayu itu juga tahu jenis-jenis vitamin apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan menempatkannya pada buah yang mereka hasilkan. Dan jika kita amati lebih dekat, kita melihat vitamin-vitamin ini dirancang sesuai dengan musim yang ada : buah seperti jeruk, jeruk kepruk, anggur di musim dingin mengandung lebih banyak vitamin C dibandingkan saat musim panas dan ini bertujuan untuk menyediakan manusia vitamin C, guna mencegah flu.

SEKARANG BAGAIMANA POHON YANG TERLIHAT HANYA SEPERTI KAYU ITU MENGETAHUI SEMUA INI?


Jika kita mencoba untuk membentuk dedaunan pohon tiruan, pastilah kita membutuhkan usaha yang keras, dan adalah hal yang mustahil bagi kita untuk menghasilkan rasa seperti yang dihasilkan oleh pepohonan tersebut. Belum ada satu pun penemuan yang bisa menumbuhkan buah dari tanah. Satu hal yang bisa dihasilkan saat ini adalah baunya. Kita bisa menghasilkan bebauan setelah melalui proses yang sulit di dalam laboratorium. parfum juga dihasilkan dengan cara ini. tetapi parfum sendiri tidak sepenuhnya menggunakan bahan tiruan tetapi menggunakan sari tumbuhan dengan bau yang begitu sedap, manusia tidak mempunyai kemampuan untuk menghasilkan bau seperti yang dihasilkan pepohonan atau tanaman , apapun jenis teknologi dan pengetahuan yang ada saat ini. Untuk itulah pepohonan memiliki tingkat kecerdasan, pengetahuan dan teknologi yang tidak bisa dimiliki manusia.


Hanya ada satu penjelasan dari situasi ini : Allah Yang Maha Perkasa, yang memiliki kesempurnaan dan kebijaksanaan tinggi, pengetahuan tak terbatas, dan kekuatan untuk menciptakan pepohonan. Salah satu tugas dari pepohonan adalah menyediakan buah untuk manusia dan mereka memenuhi tugas tersebut dengan sangat sukses, semenjak pertama kali Allah menciptakan mereka. mereka menyediakan hal yang paling lezat dan sedap yang bisa dimakan dari sesuatu yang tidak sedap seperti tanah. Allah menyatakan dalam ayat :

"Dan suatu tanda (kebesaran ALLAH) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari itu (biji-bijian) itu mereka makan. Dan Kami Jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami Pancarkan padanya beberapa mata air, agar mereka dapat makan buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur? (Surat Ya Sin 33-35)

Sumber:

Harun Yahya